BeritaDaerahNews

Pokja PKP dan Strategi Sanitasi Kabupaten Banggai Studi Tiru di Jawa Timur 

497
×

Pokja PKP dan Strategi Sanitasi Kabupaten Banggai Studi Tiru di Jawa Timur 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id– Kelompok Kerja (Pokja) Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) bersama Tim Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Banggai melakukan kunjungan studi tiru dokumen pemutakhiran SSK dan capaian implementasi SSK di Jawa Timur.

Studi Tiru yang dimulai sejak tanggal 5-10 Agustus 2024 itu dipimpin langsung oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Banggai, dr. I Wayan Suartika ME., selaku Sekretaris SSK.

Dalam kegiatan studi tiru, Kelompok Kerja mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuce, Recycle (TPS 3R) di Kabupaten Gresik dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Malang.

BACA JUGA:  Ayo Ramaikan Berlangsung 4 Hari, Banggai Government Expo 2024 Resmi Dibuka

Hadir dalam rombongan kata Kadinkes Banggai, yakni dari Bappeda, DLH, Dinkes, PUPR, dan beberapa bidang terkait di instansi tersebut.

Dalam kegiatan studi tiru ini, banyak pengetahuan yang diperoleh dan bisa diharapkan dapat diimplementasikan di Kabupaten Banggai.

Seperti di Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja, baik Gresik maupun di Kota Malang, tim melihat bagaimana tinja dari RT, perkantoran, perhotelan dan sumber lain diolah menjadi pupuk organik dan airnya diolah sehingga memenuhi syarat baku mutu air yang ditetapkan Kemen LH.

BACA JUGA:  Duh! Baru Setahun Dikerjakan, Jalan Dana Inpres di Simpang Raya Sudah Rusak

Kemudian, di tempat pembungan sampah dengan konsep untuk mengurangi (reduce) (TPST- 3R) Desa Mulyo Agung, rombongan mempelajari pengelolaan sampah oleh KSM secara mandiri. 

“Ada rata-rata 54 ton sampah diolah setiap hari. Dari sejumlah itu lk. 86 % sampah bisa di 3R (reduce, reuse, recycle) hanya 24 persen sebagai residu sampah. Dari 86% itu ada yg jadi pupuk organik, untuk makanan ternak, untuk pengembang biakan magot yang selanjutnya digunakan sebagai pakan ikan. Sebagian besar pengolahannya  masih manual,” jelasnya.

BACA JUGA:  Menang 2-0, King Peace Fc Juara Grup K Mini Soccer Matindok Cup 2024

Berikutnya, di TPA Talang Agung Kabupaten Malang, dari tumpukan sampah diproduksi gas methan yang digunakan oleh penduduk sekitar untuk kebutuhan gas RT untuk memasak. 

Luar biasanya, TPA ini menghasilkan gas methan yang mampu melayani LBH dari 200 rumah tangga.

“Yang terakhir di TPA Supit Urang. Ini juga pengolahan sampah terpadu, hampir sama dengan TPST Mulyo Agung tapi besar sekali, dan peralatan yang sudah modern,” bebernya. (*)