Oleh: Muhammad Ikhsan Syaputra
STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Pendahuluan
Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, umat Muslim dihadapkan pada tantangan serius berupa kemerosotan moral dan akhlak, baik di kalangan pemuda maupun orang dewasa. Krisis ini tampak dari perilaku yang jauh dari ajaran Islam, tetapi dianggap wajar dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendalam tentang sejauh mana Islam dapat berperan sebagai solusi untuk membangun kembali umat yang berakhlak mulia.
Faktor Penyebab Kemunduran Moral
- Pengaruh Media Sosial dan Tren Modern
Media sosial, meskipun memiliki potensi besar sebagai sarana komunikasi dan edukasi, sering menjadi medium yang mempromosikan gaya hidup hedonis dan materialistis. Kaum muda cenderung terpengaruh oleh konten-konten negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti budaya konsumtif, eksploitasi diri, hingga pergaulan bebas.
Orang tua sering merasa khawatir melihat anak-anak mereka lebih tertarik pada tren dari selebriti media sosial daripada nilai-nilai agama yang telah diajarkan di rumah. Hal ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk mengatasi dampak buruk media sosial terhadap moral generasi muda.
- Mengabaikan Syariat Islam
Syariat Islam, yang sejatinya menjadi pedoman hidup umat, seringkali diabaikan atau diselewengkan demi kepentingan pribadi. Banyak yang memandang Islam sebagai ajaran yang tidak relevan dengan kehidupan modern, padahal Islam memberikan solusi holistik bagi setiap aspek kehidupan, termasuk pembentukan moral dan akhlak.
Solusi Islam untuk Mengembalikan Kejayaan Moral
- Pendidikan Agama Sejak Dini
Pendidikan agama adalah kunci utama dalam membentuk generasi berakhlak mulia. Orang tua harus menjadi teladan dengan mengajarkan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Muslim).
Pendidikan agama di rumah perlu diperkuat dengan dukungan dari lembaga pendidikan. Sekolah-sekolah harus mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kurikulum, termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong akhlak mulia.
- Peran Keluarga Sebagai Fondasi Akhlak
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk karakter anak. Orang tua harus meluangkan waktu untuk berdialog dengan anak-anak, memahami masalah mereka, dan memberikan solusi berdasarkan ajaran Islam. Komunikasi yang terbuka akan membantu anak merasa didukung dan lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan sesuai nilai-nilai agama. - Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk moral seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi temannya.” (HR. Abu Dawud).
Masyarakat perlu menciptakan komunitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam, seperti kelompok pengajian, kegiatan sosial, dan program edukatif. Lingkungan positif ini akan membantu anak-anak muda terhindar dari pengaruh buruk dan mendorong mereka untuk berbuat kebaikan.
- Penguatan Hukum dan Kebijakan
Pemerintah memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang berakhlak. Penegakan hukum terhadap pelanggaran moral harus dilakukan secara tegas dan adil. Selain itu, kampanye edukasi yang mempromosikan nilai-nilai agama perlu digalakkan melalui media massa dan program sosial.
Hukum yang tegas memberikan efek jera bagi pelanggar moral dan melindungi masyarakat dari dampak negatif perilaku menyimpang. Edukasi masyarakat secara berkesinambungan juga akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga moral dan akhlak.
Kesimpulan
Islam menawarkan solusi yang menyeluruh untuk mengatasi kemerosotan moral umat. Melalui pendidikan agama yang kuat, peran keluarga, lingkungan yang mendukung, dan kebijakan pemerintah yang tegas, umat dapat kembali mencapai kejayaan moral. Dengan menjadikan syariat Islam sebagai pedoman hidup, akan tercipta masyarakat yang harmonis, beradab, dan berakhlak mulia.
Generasi muda yang dididik dengan nilai-nilai Islam sejak dini akan mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas keislaman mereka. Oleh karena itu, mari bersama-sama kembali kepada ajaran Islam yang murni, membangun umat yang bermoral, dan mengembalikan kejayaan Islam dalam kehidupan modern. (*)