Oleh: Khairunni’mah Azzahra (Mahasiswa STAIN SAR Kepri)
Sistem hukum adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Namun, keberlanjutan dan inklusivitas sering menjadi tantangan besar, khususnya di Indonesia. Ketidakadilan dalam praktik hukum yang cenderung berpihak pada kelompok tertentu sering diibaratkan seperti “pisau tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas.” Untuk mengatasi ketimpangan ini, peran pemuda sebagai agen perubahan sangat diperlukan.
Langkah Pemuda dalam Membentuk Sistem Hukum yang Lebih Baik
- Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran Hukum
Pemuda dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui program literasi hukum dan kampanye edukasi. Pemahaman tentang hak-hak dasar akan membantu masyarakat melindungi diri dari ketidakadilan. - Advokasi Reformasi Hukum
Melalui platform digital dan gerakan sosial, pemuda dapat menyuarakan kebutuhan akan reformasi hukum. Teknologi menjadi alat penting untuk memperluas jangkauan advokasi mereka. - Partisipasi dalam Proses Legislasi
Pemuda dapat menjadi bagian dari proses legislasi, baik sebagai peneliti, pembuat kebijakan, maupun pengamat. Langkah ini memastikan kebijakan yang dirumuskan mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keberlanjutan.
Pendukung Peran Pemuda
- Ruang Partisipasi dari Pemerintah
Pemerintah perlu memberikan peluang bagi pemuda untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan hukum dan kebijakan publik. - Penguatan Kurikulum Pendidikan Hukum
Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai inklusivitas, hak asasi manusia, dan keberlanjutan harus diperkuat agar pemuda lebih siap berkontribusi dalam reformasi hukum. - Peran Media
Media berfungsi sebagai platform untuk menyuarakan ide dan gagasan pemuda, memperkuat dampak gerakan mereka terhadap masyarakat luas.
Kesimpulan
Pemuda memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem hukum yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda, cita-cita Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur dapat terwujud. Seperti kata Imam Syafi’i, “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.” Oleh karena itu, peran mereka harus didukung agar dapat menciptakan perubahan positif yang berarti.
(*)