BeritaDaerahNews

Diikuti Puluhan Wartawan, DSLNG Gelar Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri di Luwuk

372
×

Diikuti Puluhan Wartawan, DSLNG Gelar Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri di Luwuk

Sebarkan artikel ini
Hadirkan dua narasumber yang merupakan fotografer nasional, DSLNG menggelar kegiatan Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri, Jumat 1 November 2024. FOTO: JAJAD/BANGGAI KECE

Banggaikece.id- PT Donggi Senoro LNG menggelar kegiatan bertajuk Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri, Jumat pagi 1 November 2024 di Hotel Swiss Bellin Luwuk.

Dalam kegiatan ini, DSLNG menghadirkan dua narasumber fotografer nasional yakni Basri Marzuki dan Joshua Marunduh, dan dihadiri puluhan wartawan di Kota Luwuk.

Corporate Communication Manager DSLNG, Adhika Paramanandana, dalam sambutannya mengatakan, dalam kegiatan Sesi Berbagi Fotografi, peserta akan memahami bagaimana memfoto untuk keperluan jurnalistik dan industri. Dalam penerbitan berita, tidak hanya dilihat dari tulisan tapi juga foto yang dimuat.

“Kita akan menyimak bagaimana membuat foto ada nyawanya, bisa lebih bernyawa dan berbunyi. Yang kita angkat kali ini foto jurnalistik dan industri,” kata Andika.

Ia berharap, dengan dua narasumber fotografer kebanggaan Sulteng, yang telah malang melintang dalam dunia jurnalistik, bisa memberikan manfaat bagi para wartawan.

BACA JUGA:  Tabrakan Hebat Terjadi di Singkoyo Vixion Vs Sonic

Narasumber pertama, Basri Marzuki yang bekerja di Kantor Berita Antara sebagai fotografer, memaparkan materi tentang foto jurnalistik. 

“2014 dan 2024, sudah 10 tahun (baru kembali digelar kembali kegiatan ini). Lompatan teknologi foto jurnalistik yang sangat cepat,” katanya.

Kemudian untuk memuat foto dalam sebuah berita, Hasya memenuhi unsur 5W+1H. Ini dimaksudkan, agar foto yang ditayangkan jelas.

Lebih rinci, Basri menguraikan karakteristik foto jurnalistik. Pertama, kebenaran.  Foto jurnalistik harus menggambarkan kenyataan yang sebenarnya dan tidak dimanipulasi secara digital atau fisik.

Kedua, Relevansi: Foto jurnalistik harus relevan dengan topik atau isu yang dibahas.

BACA JUGA:  Ratusan Tenaga Non-ASN Geruduk Kantor Bupati, DPRD, dan BKPSDM Bangkep Tuntut Keadilan

Ketiga, Kejelasan: Foto jurnalistik harus jelas dan mudah dipahami oleh audiens. “Berikutnya, Kualitas. Foto jurnalistik harus berkualitas baik, mulai dari komposisi, fokus, pencahayaan, dan lainnya,” jelasnya.

Narasumber kedua, Joshua Marunduh, membagikan tips bagaimana seorang jurnalis bisa mengambil foto menjadi menarik.

Jika dilihat dari sudut pandang kesenian kata Joshua, sebuah karya foto tidaklah cukup hanya sebagai media untuk penyampaian pesan. 

Sebuah foto harus mempunyai nilai tambah yang lain sehingga membuatnya menarik bagi yang melihat atau penikmatnya tanpa menyampingkan pesan dan tujuan yang ingin disampaikan.

Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam pengambilan foto, pertama pahami dan kuasai konsep segitiga pencahayaan (Eksposur). 

“Pahami dan kenali fungsi dan fitur-fitur kamera anda beserta perlengkapannya. Ruang Ketajaman (Depth of Field) Komposisi (Tata Letak) Peristiwa (Moment) Pola dan bentuk,” jelasnya.

BACA JUGA:  Dimulai 19 Januari, LP3M Unismuh Luwuk Gelar Pembekalan KKN-MB Angkatan 37

Berikutnya, Joshua Marunduh menekankan kepada para wartawan, dalam mengambil foto agar memahami dan mengenali fungsi dan fitur-fitur kamera beserta perlengkapannya.

“Kamera terbaik adalah kamera anda sendiri. Pahami, kenali, secara spesifik kamera anda baik kelebihan dan kekurangannya,” tuturnya.

Sebagai fotografer, harus dapat manfaatkan segala fitur yang ada dalam kamera yang dibuat untuk mempermudah memotret.

“Menggunakan perlatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsi, kegunaan, dan kondisi pemotretan,” ucapnya.

Usai materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau diskusi. Terlihat para peserta begitu antusias mengikuti rangkaian acara Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri. (*)