NewsOpini

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK DI ERA MODERN: PERSPEKTIF ISLAM DAN SOLUSI

102
×

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK DI ERA MODERN: PERSPEKTIF ISLAM DAN SOLUSI

Sebarkan artikel ini

Oleh: Faaiz Hafizuddin (Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan)



Di era modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, mendidik anak menjadi semakin kompleks, terutama bagi orang tua yang ingin menjaga nilai-nilai dan identitas Islam dalam keluarga. Lingkungan modern menghadirkan berbagai tantangan baru, seperti pengaruh media sosial, dominasi pendidikan sekuler, dan perubahan sosial budaya yang cepat. Dalam kondisi ini, penting bagi orang tua untuk menghadirkan pendidikan yang seimbang antara nilai-nilai agama dan tuntutan dunia modern. Berikut adalah tantangan utama dan solusi Islami untuk mendidik anak di era modern.


Tantangan Pendidikan Anak di Lingkungan Modern

a. Pengaruh Media Sosial
Media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, terutama bagi generasi muda. Anak-anak terpapar beragam konten dari platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube. Sayangnya, tanpa pengawasan yang baik, media sosial dapat memberikan dampak negatif, seperti paparan terhadap konten kekerasan, pornografi, hingga perilaku tidak sehat. Selain itu, risiko seperti cyberbullying dan tekanan sosial dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

BACA JUGA:  Dimulai 19 Januari, LP3M Unismuh Luwuk Gelar Pembekalan KKN-MB Angkatan 37

b. Dominasi Pendidikan Sekuler
Sistem pendidikan modern lebih menekankan pada aspek sekuler, seringkali mengabaikan aspek spiritual dan nilai-nilai agama. Ketidakharmonisan antara pelajaran di sekolah dan pendidikan agama di rumah sering kali membuat anak bingung atau bahkan menjauh dari nilai-nilai Islam.

c. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan nilai budaya akibat mobilitas sosial yang meningkat, tekanan pekerjaan, dan kesibukan aktivitas membuat keluarga modern kehilangan waktu berkualitas bersama anak. Minimnya waktu interaksi ini berpotensi mengurangi bimbingan langsung dari orang tua tentang nilai-nilai agama dan moral.


Solusi Islami untuk Mengatasi Tantangan

a. Memperkuat Pendidikan Agama di Rumah
Pendidikan agama di rumah adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter anak. Orang tua berperan sebagai guru pertama yang mengenalkan dan menanamkan prinsip-prinsip dasar Islam, seperti tauhid, ibadah, akhlak, dan muamalah. Membiasakan anak membaca Al-Qur’an setiap hari, baik secara individu maupun bersama keluarga, dapat memperkuat kecintaan mereka pada ajaran Islam.

BACA JUGA:  Laka Maut di Toili Barat Motor Vs Truk, Pria Asal Morowali Meregang Nyawa 

b. Menanamkan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Sehari-hari
Orang tua harus mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam keseharian anak. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan amanah dapat diajarkan melalui contoh nyata. Misalnya, menunjukkan kejujuran dalam bertutur kata, membiasakan anak membantu pekerjaan rumah, serta memberikan penghargaan atas usaha mereka. Dengan demikian, anak belajar memahami pentingnya kerja keras, disiplin, dan akhlak mulia.

c. Menggunakan Teknologi Secara Bijak
Teknologi dapat menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijaksana. Orang tua perlu membimbing dan mengawasi anak dalam menggunakan teknologi, termasuk media sosial dan internet. Memanfaatkan teknologi untuk mengakses konten Islami, seperti aplikasi belajar Al-Qur’an atau ceramah online, dapat membantu meningkatkan pengetahuan agama anak. Selain itu, menetapkan batasan waktu penggunaan perangkat digital dan mengontrol akses terhadap konten yang tidak sesuai adalah langkah penting untuk melindungi anak dari pengaruh negatif teknologi.

BACA JUGA:  Tabrakan Hebat Terjadi di Singkoyo Vixion Vs Sonic

Kesimpulan
Mendidik anak di era modern adalah tantangan yang memerlukan pendekatan strategis, terutama bagi keluarga Muslim. Dengan memperkuat pendidikan agama di rumah, menanamkan nilai-nilai Islam dalam keseharian, dan menggunakan teknologi secara bijak, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas keislaman. Pendidikan yang seimbang antara aspek spiritual dan modern adalah kunci untuk membentuk generasi Islami yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan. (*)