Banggaikece.id- Desa Sindangsari, Kecamatan Toili Barat merupakan salah satu desa dengan jumlah Petani Tembakau Tradisonal terbesar di Kabupaten Banggai.
Saat ini, jumlahnya yang kurang lebih 20 orang ini menjadikan Desa Sindangsari cukup terkenal karena hasil tembakau tradisionalnya.
Diketahui, 10 tahun silam peminat masyarakat setempat untuk bertani tembakau cukup banyak.
Saat ini jumlah petani tembakau sangat berkurang drastis hal ini diakibatkan oleh kurangnya minat generasi muda di desa tersebut untuk bertani tembakau. Padahal bertani tembakau terbilang cukup menjanjikan.
Berbeda dengan Abdul Haris, ia merupakan generasi satu-satunya yang terbilang serius dalam mewarisi cara bertani tembakau tradisional di sindangsari.
Bermodalkan pengetahuan dan ketekunannya, Ia bisa terbilang sukses sebagai petani tembakau di usianya yang terbilang Muda.
Bertani Tembakau tradisional perlu pengetahuan khusus baik dari cara penyemaian, persiapan lahan tanam , perawatan daun sampai proses pengeringan tembakau itu sendiri hingga siap untuk dipasarkan.
Itulah yang membuat generasi muda ogah untuk menggelutinya.
“Iya ketika kita mengambil keputusan sebagai seorang petani tembakau tradisional , maka mesti siap meluangkan waktu, biaya dan tenaga lebih ekstra mulai dari persiapan lahan, perawatan daun hingga masa panen tiba,” ungkapnya.
Tapi semua itu tidak menyurutkan niat serta tekadnya untuk terus bertani Tembakau.
Saat ini ia sudah mulai sumringah sebab tembakau yang Ia tanam sudah siap untuk dipanen.
Abdul Haris merupakan salah satu petani tembakau yang terbilang cukup berhasil di usia yang terbilang muda ini. Kini sudah ada titik terang dari buah semangatnya, semua ini ia lakukan untuk terus menjaga cita rasa selalu terjaga pada generasi selanjut nya.
“Iya ini semua berkat kerja keras dan keseriusan sebab tidak ada proses yang menghianati hasil,” katanya.
Ia berharap serta mengajak kepada seluruh generasi muda khususnya di Desa Sindangsari untuk tidak minder sebagai petani.
Apalagi Petani Tembakau Tradsional karena saat ini sebagai petani tembakau tradisional dari sisi pendapatan sangat menjanjikan tergantung dari cara perawatan sehingga cita rasanya terus eksis di tengah penikmatnya. (*)