BeritaDaerahKesehatanNews

Berdayakan Masyarakat, Pemdes Kolak Salurkan Bantuan 11 Unit Mesin Jahit Untuk UMKM

366
×

Berdayakan Masyarakat, Pemdes Kolak Salurkan Bantuan 11 Unit Mesin Jahit Untuk UMKM

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id  – Sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah Desa Kolak, Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) menyerahkan  bantuan 11 unit mesin jahit kepada 2 kelompok masyarakat yang beranggotakan 11 orang.

Penyerahan Bantuan tersebut bertempat di gedung pertemuan rakyat desa Kolak selasa  16/7/2024. 

Kepala Desa Kolak Nusran Banggiok meyerahkan langsung bantuan 11 Unit mesin Jahit dan dihadiri oleh BPD bersama anggota, Pendamping Desa, Pendamping Lokal dan para penerima Bantuan. 

BACA JUGA:  Optimalkan Pelayanan SKCK Bagi P3K, Polres Banggai Tambah Jam Layanan, Setiap Hari Capai 300 Pemohon 

Kepala Desa Kolak Nusran Banggiok dalam sambutannya mengatakan pemberian bantuan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemdes Kolak dalam meningkatan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.

Bantuan ini juga sebagai bentuk komitmen Pemdes Kolak untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif  untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BACA JUGA:  Uji Coba Wahana Hoya-Hoya Sedot Ribuan Penonton di Toili Jaya

Nusran Banggiok juga menjelaskan pemberian bantuan mesin jahit ini merupakan hal yang baik dan positif untuk masyarakat Desa  Kolak. 

“Tahun ini bantuan yang kami salurkan ada 11 unit mesin jahit,” bebernya. 

Ia juga mengungkap bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah desa Kolak untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi perempuan khususnya ibu-ibu produktif.

BACA JUGA:  Gardira FC dan Halimun FC Raih Kemenangan di Babak Penyisihan Futsal Solidarity Cup for Palestina 2025

Kades berharap  bahwa bantuan ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan serta bisa bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya untuk pengembangan perekonomian keluarga. 

“Tolong jangan sampai dijual, karena bagaimana pun juga nanti akan terus dipantau dalam pengembangannya,” ungkap Nusran Banggiok (RS)**