Banggaikece.id- Melalui daring atau zoom, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai mengikuti kegiatan rapat koordinasi (Rakor) KPA se Sulteng, Rabu 18 September 2024.
Hadir dalam Rakor dari KPA Banggai terdiri dari Wakil Ketua II yakni Asisten I Nur Djalal, dan Anggotnya yaitu Polres, Dispora, BPKAD, Satpol PP, Disnakertrans, RSUD Luwuk, Dinas P2KBP3A, Dinsos, Dinas Pariwisata, Sekretariat Daerah, KPAK, Dinkes, Dinas Perhubungan, dan Diskominfo Banggai.
Menanggapi perkembangan HIV-AIDS yang terus mengalami peningkatan baik di Indonesia khususnya Sulawesi Tengah, tentu perlu meningkatkan kembali upaya penanggulangan HIV-AIDS serta arah dan strategi upaya pencegahan dan penanggulangan HIV -AIDS di Sulteng dan terobosan kelembagaan yang diperlukan kedepan.
Hal ini semata untuk memastikan agar target-target terkait HIV -AIDS yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan sektor terkait, dapat dicapai sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan yaitu pada tahun 2030, dimana Indonesia melalui Kementerian Kesehatan secara tegas menyatakan bahwa epidemi HIV-AIDS harus selesai pada tahun 2030.
Di tahun 2020, diharapkan pertama, tidak ada kasus baru HIV dua, tidak ada kematian akibat AIDS dan tiga tidak ada stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV yang disebut dengan tree zeroes melalui strategi Suluh Temukan, Obati, Pertahankan (STOP).
“Olehnya Rapat koordinasi ini cukup penting dilaksanakan, mengingat terus meningkatnya kasus HIV di Sulawesi Tengah tidak seiring dengan upaya penanggulangannya,” ungkap Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri kepada media ini Kamis 19 September 2024.
Mengutip data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, sampai dengan bulan Juli tahun 2024, secara kumulatif kasus Hiv telah terungkap berjumlah : 4.023, bila estimasi kasus HIV di Sulawesi Tengah adalah: 4.702 kasus, maka kasus yang terungkap saat ini sudah mencapai 85 %.
Di mana penularannya lebih dari 90% melalui hubungan seks beresiko baik hetero seksual maupun homoseksual yang didominasi pada usia remaja dan usia produktif. Dengan capaian saat ini, penemuan kasus HIV mencapai 85%, maka perlu strategi untuk menekan penularan-penularan baru, salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor dalam upaya meningkatan pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS, olehnya kegiatan Rapat Koordinasi ini,dianggap sangat penting dengan melibatkan KPA Provinsi dan KPA Kab/Kota serta sektor terkait lainnya yang dilaksanakan secara virtual.
Tujuan dari Rakor ini, bisa diketahuinya perkembangan kasus HIV-AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah dan strategi dalam upaya pencegahan penularan baru HIV di Provinsi Sulawesi Tengah. (*)
