BeritaDaerahNews

Rencana Pembangunan Mall di Luwuk Jelang Pilkada Disorot

618
×

Rencana Pembangunan Mall di Luwuk Jelang Pilkada Disorot

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Rencana pembangunan pusat perbelanjaan moderen yakni Mall di Kota Luwuk tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Banggai.

Namun di sisi lain, rencana pembangunan Mall menuai sorotan jelang Pilkada Banggai. Pasalnya, rencana itu terkesan lamban.

Ia adalah Untung Pray, warga Kota Luwuk, yang menilai rencana pembangunan mall adalah ide yang memadai, namun disayangkan sangat terlambat. 

BACA JUGA:  Nusantara U17 Lolos ke Final Usai Tumbangkan Smantil FC 10-5

“Karena melihat fenomena yang berkaitan dengan pusat pembelanjaan yang dilengkapi bioskop, sudah pantas ada di Kota Luwuk. Dan ini sudah lama disarankan yang menjadi aspirasi masyarakat sejak lama,” cetus Untung Pray kepada media ini, Selasa 10 September 2024.

Ia mengaku heran, perencanaan pembangunan Mall di Kota Luwuk baru diangkat tahun ini. Semestinya, Mall yang menjadi kebutuhan masyarakat itu, telah dibangun sejak menjabat.

BACA JUGA:  Bupati Bangkep Buka Sosialisasi Penilaian Mandiri SPIP Terintegrasi 2026 di Kantor BPKP Sulteng

“Nanti di akhir masa jabatan terus ujuk-ujuk merencanakan itu, jangan-jangan ini hanya pencitraan saja menuju perhelatan Pilkada,” cetusnya.

Menurutnya, masyarakat Kota Luwuk khususnya anak muda sudah lama berteriak meminta tenang hal ini, namun disepelekan. Seharusnya kata dia,  stakeholder pengambil kebijakan sudah melakukan pembangunan itu sejak lalu dan bangunannya sudah terwujud.

BACA JUGA:  Polisi Sita Puluhan Botol Cap Tikus dari Kios Sembako di Tanjungsari

“Bukan hanya sekadar dokumen perencanaan, jangan disibukan  dengan program-program semisal SJSP,  Bumdes  dan bantuan lainya yang sasaran dengan tingkat keberhasilannya tidak tepat dan tidak terukur secara baik,” celetuknya.

Olehnya, apapun itu kata Untung Pray, warga Kabupaten Banggai saat ini semakin cerdas menilai mana yang program sungguh-sungguh dan mana program yang menjadi agenda sekadar pencitraan. (*)