Scroll untuk baca artikel
BeritaDaerahNews

Rencana Pembangunan Mall di Luwuk Jelang Pilkada Disorot

368
×

Rencana Pembangunan Mall di Luwuk Jelang Pilkada Disorot

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Rencana pembangunan pusat perbelanjaan moderen yakni Mall di Kota Luwuk tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Banggai.

Namun di sisi lain, rencana pembangunan Mall menuai sorotan jelang Pilkada Banggai. Pasalnya, rencana itu terkesan lamban.

Ia adalah Untung Pray, warga Kota Luwuk, yang menilai rencana pembangunan mall adalah ide yang memadai, namun disayangkan sangat terlambat. 

BACA JUGA:  Rem Blong, Truk Bermuatan Gas Elpiji Terguling di Balantak Selatan, Polisi dan Warga Lakukan Evakuasi

“Karena melihat fenomena yang berkaitan dengan pusat pembelanjaan yang dilengkapi bioskop, sudah pantas ada di Kota Luwuk. Dan ini sudah lama disarankan yang menjadi aspirasi masyarakat sejak lama,” cetus Untung Pray kepada media ini, Selasa 10 September 2024.

Ia mengaku heran, perencanaan pembangunan Mall di Kota Luwuk baru diangkat tahun ini. Semestinya, Mall yang menjadi kebutuhan masyarakat itu, telah dibangun sejak menjabat.

BACA JUGA:  Raih 6 Poin, Mananam Fc Harus Puas Juara 3 di Turnamen Futsal KKN Kota Cup

“Nanti di akhir masa jabatan terus ujuk-ujuk merencanakan itu, jangan-jangan ini hanya pencitraan saja menuju perhelatan Pilkada,” cetusnya.

Menurutnya, masyarakat Kota Luwuk khususnya anak muda sudah lama berteriak meminta tenang hal ini, namun disepelekan. Seharusnya kata dia,  stakeholder pengambil kebijakan sudah melakukan pembangunan itu sejak lalu dan bangunannya sudah terwujud.

BACA JUGA:  Ayo Saksikan Laga Final DPS Palu Vs Ballecost FC Malam Ini, Siapkan Donasi Terbaik!

“Bukan hanya sekadar dokumen perencanaan, jangan disibukan  dengan program-program semisal SJSP,  Bumdes  dan bantuan lainya yang sasaran dengan tingkat keberhasilannya tidak tepat dan tidak terukur secara baik,” celetuknya.

Olehnya, apapun itu kata Untung Pray, warga Kabupaten Banggai saat ini semakin cerdas menilai mana yang program sungguh-sungguh dan mana program yang menjadi agenda sekadar pencitraan. (*)