BeritaDaerahKesehatanNews

Kadinkes Anang Ungkap Kesuksesan Gorontalo Tercepat Secara Nasional Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 

1653
×

Kadinkes Anang Ungkap Kesuksesan Gorontalo Tercepat Secara Nasional Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id– Berawal dari sosialisasi dan launching intervensi serentak pencegahan stunting 2024, kini Gorontalo menjadi provinsi pertama yang tercepat secara nasional dalam melakukan intervensi 

Sosialisasi yang intens dan sinergi semua elemen atau pemangku kepentingan di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Gorontalo, menjadi kunci utama dalam kesuksesan hingga mencapai 100 persen pelaksanaan intervensi pencegahan stunting.

Sebelum pelaksanaan intervensi di lapangan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Dr. dr. Anang S Otoluwa menggelar rapat terkait persiapan intervensi serentak, yang dihadiri langsung Pj. Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.

Rapat persiapan intervensi serentak itu tak lain, nantinya diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mensosialisasikan hal tersebut di wilayahnya masing-masing. Sehingga intervensi serentak pun dapat terlaksana dengan baik.

Ada beberapa poin yang dilakukan dalam intervensi serentak pencegahan stunting. Pertama, petugas melakukan pendataan sasaran.

“Ibu hamil dan calon pengantin itu masuk prioritas. Kemudian anak di bawah usia 2 tahun. Ini perlu didata,” ungkap Kadinkes Gorontalo, Dr. dr. Anang S Otoluwa waktu itu.

Setelah didata, petugas melakukan pengukuran kepada balita dan kemudian mengidentifikasi. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada masalah gizi atau tidak.

BACA JUGA:  Rakor KPA Tingkat Sulteng, Upaya Tingkatkan Penanggulangan dan Pencegahan HIV-AIDS

“Yang ada masalah gizi, itu dilakukan BMT (berikan makanan tambahan). Kemudian calon pengantin, diidentifikasi apakah ada IMT yang kurang 23,5, dan begitu juga yang anemia. Sehingga ketika menikah, mereka benar-benar siap,” tutur Anang yang pernah menjabat Kadinkes Banggai itu.

Pj. Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin yang sangat mensupport dalam aksi intervensi serentak pencegahan stunting mengatakan, dalam menurunkan sututing perlu dilihat juga saat pra stunting.

Dilihat dari tingkat ekonominya, pendidikannya dan lainnya. Inilah kata dia yang perlu didalami untuk kemudian diintervensi.

Atas upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo, menjadikan provinsi itu sebagai tercepat dan uang pertama mencapai 100 persen dalam penginputan inputan elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk Bayi dan Balita yang diukur di Posyandu.

Artinya dari target 84.739 bayi dan balita yang ada di Provinsi Gorontalo semuanya mendapatkan pelayanan di Posyandu dengan baik.

BACA JUGA:  Duh! Baru Setahun Dikerjakan, Jalan Dana Inpres di Simpang Raya Sudah Rusak

Dengan berhasilnya seluruh sasaran balita diukur di Posyandu, Anang berharap data status gizi balita bisa didapatkan sehingga balita yang terdeteksi kurang gizi, gizi buruk maupun stunting bisa dicegah dan langsung diintervensi.

“Ini merupakan upaya serentak yang dilakukan secara nasional untuk pencegahan stunting dan telah dicanangkan Penjagub Rudy Salahuddin untuk Provinsi Gorontalo sejak tanggal 3 Juni lalu di Kabupaten Gorontalo,” ujar Anang, dilansir dari situs Pemprov Gorontalo.

Anang memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kader posyandu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta jajaran Dinas Kesehatan Provinsi yang turut membantu melakukan pendampingan.

Prestasi ini sebut Anang, bukan tetiba jatuh dari langit, di sana ada proses yang cukup sulit sehingga Provinsi Gorontalo bisa finish bahkan daerah pertama yang mencapai 100%.

Untuk itu, lanjut Anang hal ini perlu dirayakan dengan cara yang unik dan diungkapkan dengan cara yang kreatif dan Dinas Kesehatan Provinsi akan memberikan apresiasi kepada Kabupaten/Kota.

“Teman-teman di Kabupaten/Kota bisa mengungkapkan pengalamannya saat melakukan pelayanan di posyandu maupun saat sweeping bagi yang tidak datang ke Posyandu dengan cara yang kreatif seperti cerita, foto, video momen lucu/sedih atau meme yang menunjukkan suka dan duka selama proses mencapai inputan e-PPGBM 100% dan kami akan memberikan hadiah,” kata Anang.

BACA JUGA:  Lomba Pentas Seni Meriahkan Banggai Government Expo, Mulai Pop Singer Hingga Dero Kreasi

Olehnya, Kadinkes Anang mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kesehatan, lintas program dan lintas sektor yang telah mensukseskan capaian ini.

“Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Penjabat Gubernur, Ketua Tim Penggerak PKK, para Bupati dan Walikota hingga level Desa dan Kelurahan yang telah memberikan dukungan maupun aktif turun ke lapangan memberi edukasi dan motivasi kepada masyarakat agar membawa Balitanya ke Posyandu,” imbuhnya.

Di akhir wawancara, Anang berharap capaian pelayanan posyandu tidak hanya pada pengukuran Balita tapi juga pelayanan kepada ibu hamil, usia produktif, remaja hingga lansia.

Diharapkan, Posyandu keluarga harus memberikan pelayanan sesuai siklus hidup artinya dari bayi, remaja, ibu hamil, usia produktif hingga lansia sehingga seluruh kesehatan masyarakat bisa terpantau. (*)