BANGGAI – Forum Milenial Banggai (FMB) angkat suara terkait insiden dugaan persekusi yang menimpa Anggota DPRD Banggai, Suwardi, di Desa Tanah Abang, Kecamatan Toili, pada Sabtu (5/4/2025).
Tindakan intimidatif yang dilakukan oleh sejumlah oknum warga itu dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Sekretaris Jenderal FMB, Andriski Ali, menyayangkan tindakan sewenang-wenang terhadap Suwardi yang bahkan sempat dipaksa hingga bertelanjang dada saat peristiwa berlangsung.
“Ini sangat memalukan dan mencoreng wajah demokrasi kita. Sejauh ini, ini adalah bentuk intimidasi paling ekstrem yang kami lihat,” tegas Andri.
Andri menambahkan bahwa meskipun Suwardi berada di lokasi tersebut tidak dalam kapasitas resmi sebagai anggota legislatif, tindakan persekusi tetap tidak dapat dibenarkan.
Ia menduga aksi ini dilakukan secara terorganisir dan menyerukan agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kejadian tersebut.
“Negara ini adalah negara hukum. Setiap warga negara berhak tinggal atau menetap sementara di wilayah mana pun. Kalau memang ada kecurigaan terhadap suatu aktivitas, seharusnya yang bertindak adalah aparat yang berwenang, bukan warga sipil,” jelasnya.
Lebih lanjut, FMB menilai peristiwa ini bukan hanya tindakan intimidatif, tetapi juga pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
“Kami mendesak kepolisian untuk serius menangani kasus ini. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kejadian serupa akan terulang lagi pada momentum pemilu atau pilkada mendatang,” pungkas Andri. (*)




