Oleh: Dr. Ramli Bidullah (Dekan FKM Untika Luwuk)
Kehilangan sendal saat sholat tarawih mungkin juga pernah dirasakan beberapa orang. Malam ini adalah “giliran” saya kehilangan sendal.
Saat ke masjid saya menggunakan sendal jepit. Setelah berwudhu, saya menaruh sendal pada tempat yang sudah biasa saya menaruhnya seperti malam-malam sebelumnya.
Setelah selesai sholat, saya ke tempat menaruh sendal, namun di sana saya tidak melihat sendal saya, ternyata ada beberapa orang juga mengalami hal yang sama dan mereka menggunakan sendal jepit.
Saya mencari di sekitarnya mungkin saja ada yang menggunakan saat berwudhu dan menaruhnya di tempat lain, namun saya tidak menemukannya juga. Saya memutuskan untuk mengikhlaskannya dan pulang ke rumah tanpa sendal.
Kita semua mungkin pernah kehilangan sesuatu, entah itu barang kecil, sederhana, atau bahkan barang berharga sampai kehilangan orang tercinta.
Kehilangan adalah keniscayaan, karena memang sejatinya yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita. Satu satunya yang kita miliki adalah catatan amalan kita masing-masing.
Kesadaran akan semua apa yang di langit dan di bumi adalah milik Allah, akan perlahan mengantarkan kita kepada pembelajaran tentang Rasa ikhlas.
Semoga peristiwa yang sederhana seperti kehilangan sendal jepit menjadi suatu cara sederhana Allah SWT melatih dan menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya bukanlah milik kita sepenuhnya. Allahu A’lamu Bis-Sawab. (*)




