BeritaDaerahNews

Kerusakan Jalan di Pusat Kecamatan Mantoh Sangat Parah, Pemda Terkesan Tak Peduli

722
×

Kerusakan Jalan di Pusat Kecamatan Mantoh Sangat Parah, Pemda Terkesan Tak Peduli

Sebarkan artikel ini

Bangggaikece.id- Sebagian besar wilayah di Kecamatan Mantoh, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, masih menghadapi kerusakan jalan yang sangat parah. 

Kerusakan jalan ini terutama terjadi di Desa Sobol, pusat ibukota Kecamatan Mantoh.

Jalan yang rusak ini telah lama dikeluhkan warga, terutama mereka yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Warga setempat merasa bahwa Pemerintah Kabupaten Banggai, di bawah kepemimpinan Bupati Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili, tidak memperhatikan kebutuhan dasar mereka.

BACA JUGA:  Gardira FC dan Halimun FC Raih Kemenangan di Babak Penyisihan Futsal Solidarity Cup for Palestina 2025

Kondisi jalan yang buruk ini mengakibatkan kesulitan bagi warga untuk memasarkan hasil pertanian dan tangkapan nelayan, memperburuk kondisi ekonomi masyarakat lokal.

Ironisnya, pada awal Oktober 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Banggai menggelar pameran pembangunan bertajuk Nuhon Expo di pusat Kecamatan Mantoh.

BACA JUGA:  Makin Sengit! 8 Tim Lolos ke Perempat Final Open Turnamen Sepakbola Danki Cup, Perebutkan Hadiah Rp80 Juta

Namun, acara tersebut justru diwarnai dengan pemandangan jalan rusak di depan lokasi pameran yang menyambut warga dan tamu undangan.

Hal ini menambah kekecewaan warga, karena infrastruktur dasar seperti jalan tetap diabaikan meskipun ada kegiatan pembangunan yang dipromosikan.

Warga setempat mengaku telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan ini dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah. 

BACA JUGA:  Laka Maut di Toili Barat Motor Vs Truk, Pria Asal Morowali Meregang Nyawa 

“Janji untuk memperbaiki jalan ini hanya sekedar isapan jempol belaka,” keluh salah seorang warga, Senin (7/10/2024).

Dengan kondisi jalan yang rusak, akses untuk membawa hasil pertanian dan perikanan keluar dari wilayah tersebut menjadi sangat sulit. 

Kondisi ini berdampak pada ekonomi warga yang semakin terpuruk. (*)