Banggaikece.id — Dalam upaya memperkuat program pengendalian stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dan Pertamina JOB Tomori melaksanakan kegiatan kunjungan di Ruang Pengasuhan Ibu dan Anak “Tamasya” di Kecamatan Batui Selatan, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan tersebut berfokus pada pemantauan aktivitas anak-anak PAUD, TK, serta Baduta (bawah dua tahun), khususnya dalam aspek keseimbangan gizi dan pola pengasuhan sehat.
Para peserta didik tampak antusias mengikuti berbagai permainan edukatif yang mengajarkan pentingnya makanan bergizi seimbang untuk tumbuh kembang optimal.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas P2KBP3A Banggai, Faisal Karim, bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny Calvenny Soriton, juga melakukan audiensi dengan masyarakat, kader pengasuh, serta guru PAUD dan TK di wilayah tersebut.
Faisal Karim menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara pemerintah daerah, BKKBN, dan pihak swasta dalam mendukung program keluarga sejahtera.
Ia juga menyoroti kiprah Ruang Pengasuhan Ibu dan Anak (RPIA) Baisu Bololi, yang meskipun baru terdaftar di Dinas P2KBP3A, telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan sosial melalui dukungan CSR Pertamina JOB Tomori.
“RPIA Baisu Bololi melalui pendampingan JOB Tomori telah banyak melakukan kegiatan positif, seperti pembangunan sanitasi dan jamban yang bekerja sama dengan pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten,” ungkap Faisal.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada RPIA tersebut agar dapat berkiprah lebih luas.
“Ke depan, kami akan memasukkan RPIA Tamasya Poi Subololi sebagai perwakilan dalam lomba tingkat provinsi hingga nasional, melalui inovasi sosial bertema Perusahaan Peduli Anak dan Perusahaan Peduli Stunting,” tutur Faisal Karim.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny Calvenny Soriton, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting di daerah.
Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun generasi sehat dan berkualitas.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi interaktif bersama kader dan guru PAUD-TK mengenai strategi pengasuhan yang berorientasi pada pemenuhan gizi, serta pentingnya peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BKKBN, dan sektor swasta, diharapkan program pengasuhan anak berbasis komunitas seperti Tamasya Poi Subololi dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Kabupaten Banggai maupun di tingkat provinsi. (*)




