BeritaNewsUmum

Legenda Air Duaka Jadi Inspirasi Tampilan Seni Budaya Kecamatan Bunta di Festival Teluk Lalong

485
×

Legenda Air Duaka Jadi Inspirasi Tampilan Seni Budaya Kecamatan Bunta di Festival Teluk Lalong

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id.- Kecamatan Bunta siap memberikan kejutan pada Festival Teluk Lalong (FTL) mendatang dengan menghadirkan tampilan seni budaya yang terinspirasi dari Legenda Air Duaka. Legenda ini dikemas dalam bentuk tari kreasi tradisional yang akan memadukan unsur lokal dengan pesan moral tentang kelestarian alam.

Kisah Air Duaka berawal dari sebuah fenomena misterius di pinggiran Pantai Senesa Bunta, yang kala itu menggemparkan masyarakat. Di lokasi tersebut, tiba-tiba muncul sumber air tawar yang jernih tepat di tepi pantai. Kejadian langka ini diyakini sebagai keajaiban alam pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Air segar itu pun menjadi berkah besar bagi masyarakat sekitar, dimanfaatkan untuk minum, mandi, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.

Penduduk setempat memaknai fenomena Air Duaka bukan sekadar peristiwa alam, melainkan tanda kebesaran Tuhan sekaligus pengingat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan manusia.

BACA JUGA:  Dihadiri Asisten III, KPU Bangkep Gelar Pleno Rekapitulasi PDPB Triwulan IV Tahun 2025
BACA JUGA:  Sasar Madrasah di Luwuk, KPA Banggai Gencarkan Edukasi HIV/AIDS

Kecamatan Bunta kemudian mengangkat kisah penuh makna ini ke dalam seni pertunjukan di FTL 2025.Melalui tarian kreasi tradisional, pesan tentang keajaiban alam dan keberkahan Air Duaka akan disampaikan secara indah kepada para penonton. Gerak tari, musik etnik, dan visualisasi kreatif akan menggambarkan peristiwa munculnya Air Duaka sekaligus nilai spiritual dan budaya yang melekat.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

Dengan mengusung Legenda Air Duaka, Kecamatan Bunta berharap dapat memperkenalkan kearifan lokal kepada khalayak luas sekaligus meneguhkan pesan bahwa menjaga alam berarti menjaga keberlangsungan hidup. (*)

Sumber: Dispar Banggai