Banggaikece.id – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax di Kabupaten Banggai Laut (Balut) hampir sepekan terakhir membuat warga, khususnya pengguna kendaraan roda dua, roda tiga (bentor), dan roda empat, merasa resah.
Dampak paling besar dirasakan oleh para pencari nafkah yang mengandalkan kendaraan sebagai sumber penghasilan, seperti ojek dan pengemudi bentor. Salah satu pengemudi bentor yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kelangkaan ini sangat merugikan mereka.
“Kami para pengemudi ojek dan bentor terpaksa membeli BBM dari pengecer karena di SPBU tidak bisa ikut antre. Antriannya sudah dikuasai oleh motor besar dan mobil yang tangkinya diduga telah dimodifikasi agar bisa menampung lebih banyak BBM. Ironisnya, mereka bisa bolak-balik mengisi hingga tiga kali,” keluhnya.
Menanggapi hal ini, beberapa awak media mencoba menelusuri penyebab kelangkaan BBM dengan mendatangi PT. Pertamina Patra Niaga Purel Terminal Banggai di Jalan Nyiur No. 29, Kelurahan Tano Bonunungan, Kecamatan Banggai. Namun, upaya konfirmasi tidak membuahkan hasil.
Setibanya di pos penjagaan, para wartawan awalnya diterima dengan baik dan menyampaikan maksud untuk bertemu dengan pimpinan atau pihak terkait. Namun, setelah petugas keamanan menghubungi atasan mereka, awak media diberitahu bahwa pimpinan sedang memiliki agenda di Pemda dan tidak ada pejabat lain yang bisa ditemui.
“Bapak pimpinan rencana ada urusan di Pemda, yang lainnya tidak tahu ke mana,” ujar salah satu petugas keamanan.
Situasi ini sangat disayangkan, mengingat awak media hanya meminta waktu sebentar untuk mendapatkan penjelasan terkait penyebab kelangkaan BBM yang meresahkan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak PT. Pertamina Patra Niaga Purel Terminal Banggai. (*)
Reporter: Aswan Basir




