NewsOpini

Keterkaitan Nilai dasar Pancasila terhadap Radikalisme

77
×

Keterkaitan Nilai dasar Pancasila terhadap Radikalisme

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Oleh: Ikram Nani

(Penulis Merupakan Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

Indonesia, merupakan negara yang berdiri di atas dasar Pancasila, sering kali menghadapi berbagai tantangan yang bisa saja mengancam persatuanya. Salah satu ancaman yang belakangan ini sering muncul adalah radikalisme. 

Radikalisme ini, dengan segala bentuknya, bisa merusak tatanan sosial dan nilai-nilai yang sudah kita bangun bersama-sama sebagai masyarakat. Penting bagi kita untuk membahas bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa menjadi pertahanan atau tameng untuk melawan radikalisme.

Pancasila: Fondasi Kebangsaan

Pancasila bukan hanya rangkaian kata-kata yang dirumuskan oleh pendiri bangsa saja. Lebih dari itu, Pancasila merupakan cerminan keanekaragaman, toleransi, dan semangat persatuan yang sudah mengakar dalam budaya dan sejarah bagi bangsa dan negara Indonesia ini. Setiap sila yang ada dalam sila Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi paduan dalam hidup kita semua.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila pertama ini menekankan bagaimana pentingnya kehidupan beragama yang harmonisasi. Indonesia, dengan berbagai macam agama dan kepercayaan, mengajarkan bagaimana pentingnya untuk selalu bertoleransi dan saling menghormati terhadap yang lainya. Namun radikalisme sering kali muncul dari interpretasi yang sempit terhadap persoalan agama, yang jelas sangat bertolak belakangan dengan semangat sila pertama ini.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila kedua ini menggarisbawahi bagaimana pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia. Namun juga radikalisme terkadang menjadi bentuk kekerasan dan pemaksaan, jelas hal ini bertengtangan dengan prinsip kemanusiaan yang ada dalam Pancasila.

3. Persatuan Indonesia: Sila ketiga mengejak seluruh masyarakat warga negara Indonesia untuk menempatkan persatuan dan kesatuan di atas segala-galanya. Namun, disisi lain radikalisme yang cenderung memecah belah Masyarakat berdasarkan identitas agama, suku, atau golongan, itu semua mengancam persatuan yang sudah kita bangun bersama-sama.

BACA JUGA:  Kalahkan Dirgantara Bubung Lewat Adu Penalti, MAU Fc ke Semifinal Camat Luktar Cup 2024

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Sila keempat menekankan pentingnya demokrasi dan musyawarah. Dalam sistem yang menghargai musyawarah, setiap permasalahan diselesaikan dengan berdialog dan kebijaksanaan, bukan dengan kekerasan atau paksaan seperti yang sering dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila kelima ini menuntut adanya keadilan dalam segala aspek kehidupan. Ketidakadilan sosial sering kali menjadi lahan subur untuk tumbuhnya radikalisme. Dengan menegakkan keadilan sosial, kita sebenarnya sudah menangkal serta menolak radikalisme dari akarnya.

Radikalisme: Ancaman Serius Bagi Bangsa Indonesia

Radikalisme bukan hanya sekedar fenomena 

belaka, tetapi menjadi ancaman yang nyata bagi stabilitas dan integritas negara ini. Dalam sejarah modern Indonesia, kita sudah melihat berbagai bentuk radikalisme, dimulai dari bentuk terorisme hingga gerakan untuk memisahkan diri dari negara. Setiap bentuk radikalisme ini membawa dampak yang dapat merusak, baik secara fisik, sosial, maupun psikologis.

Radikalisme sering kali muncul dengan beberapa aspek, diantaranya ialah, ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada. Ketidakadilan, kesenjangan sosial, dan kurangnya rasa memiliki terhadap negara hal ini sering menjadi pemicu utama. Kelompok radikalis memanfaatkan situasi ini untuk merekrut anggota-anggota baru, mengoborkan semangat perlawanan, dan menyebarkan ideolologi-ideologi ekstrem mereka.

Namun, radikalisme tidak bisa dilihat hanya dari perspektif keagamaan saja. Radikalisme bisa muncul dari ideologi-ideologi apapun itu yang merasa dirinya paling benar dan menolak keberagaman. Ideologi-ideologi ini sering kali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan cenderung memaksakan kehendaknya sendiri dengan cara-cara yang tidak manusiawi.

Pancasila sebagai Benteng Melawan Radikalisme

Nilai-nilai dasar Pancasila, semisal kita implementasikan dengan baik, hal ini bisa saja menjadi benteng yang kokoh dalam melawan radikalisme. Ada saran bagaimana Pancasila bisa diaplikasikan untuk menangkal dan mencegah radikalisme, diantaranya;

BACA JUGA:  Lomba Pentas Seni Meriahkan Banggai Government Expo, Mulai Pop Singer Hingga Dero Kreasi

Pendidikan Pancasila sejak dini, pendidikan Pancasila harus diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah. Melalui Pendidikan yang tepat, anak-anak dan pelajar akan belajar tentang pentingnya toleransi, persatuan, dan keadilan. Mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ideologi radikalisme.

Penguatan institusi keluarga, keluarga merupakan unit terkecil dalam Masyarakat yang mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak. Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah keluarga. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, toleransi, dan selalu menghargai terhadap perbedaan.

Pemberdayaan masyarakat, masyarakat harus diberdayakan untuk menjadi sosok agen perubahan bagi bangsa dan negara ini. Program-program pemberdayaan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila bisa membantu Masyarakat untuk lebih mandiri dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda pemikiran radikal. Pemerintah dan organisasi masyarakat harus saling bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membuat pengembangan nilai-nilai Pancasila.

Penegakkan hukum yang adil, penegakkan hukum yang adil dan tegas sangat diperlukan dan penting dalam menangkal radikalisme. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu jabatan, sehingga tidak ada kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil. Karna ketidakadilan dalam penegakkan hukum sering sekali menjadi alasan bagi kelompok radikal untuk melakukan aksi-aksi kekerasan.

Dialog antar umat beragama, harus terus digalakkan dan dimantapkan untuk memperkuat toleransi dan saling mengerti satu sama lain. Melalui dialog yang konsruktif, berbagai perbedaan bisa ditampung dan potensi konflik bisa diminimalisirkan. Pemerintah dan tokoh agama juga harus berperan aktif dalam memfasilitasi dialog ini.

BACA JUGA:  Faperta Untika Luwuk Buka Penerimaan Maba Program Magister Ilmu Pertanian 

Pengawasan dan pengendalian media, media mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk sebuah opini publik. Pengawasan terhadap konten-konten yang menyebarkan ideologi radikalisme harus sangat ditingkatkan. Media harus menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai yang positif dan mengedukasi Masyarakat tentang betapa bahayanya radikalisme.

Menangkal Radikalisme Melalui Kesejahteraan Sosial

Selain beberapa nilai-nilai yang sudah dituliskan, penting juga untuk diketahui bersama untuk menangkal permasalahan radikalisme ini perlu yang namanya meningkatkan kesejahteraan sosial. Masyarakat yang sejahtera cenderung lebih tahan dan suka terhadap ideologi yang ekstrem, hal ini sesuai dengan sepantauan saya di negara kita saat ini. Oleh karena itu, upaya dan cara untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses pendidikan, dan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak harus menjadi prioritas utama, agar masyarakat sama sekali tidak ada pemikiran untuk mempunyai ideologi yang radikal.

Pengetasan kemiskinan perlu dilakukan di negara kit aini, salah satu faktor utama masalah yang sering dimanfaatkan oleh kelompok radikal yaitu kemiskinan untuk merekrut anggota baru, kemudian meningkatkan akses pendidikan juga perlu diupayakan, karena pendidikan merupakan kunci untuk membebaskan perorangan dari jerat kebodohan dan ketidaktahuan.

Disisi lain juga, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia juga sangat diperlukan karena kita melihat saat ini banyak sekali orang-orang yang menganggur dikarenakan salah satu faktornya sedikitnya lapangan pekerjaan, dengan maraknya pengangguran, menjadikan kelompok ideologi radikal menjadi lebih merajalela, maka dari itu harusnya negara memberikan lapangan pekerjaan supaya masyarakat Indonesia terbebas dari pemikiran radikalisme ini.

Karena sejatinya radikalisme adalah ancaman yang nyata yang mana harus dihadapi dengan serius. Dengan mengerjakan nilai-nilai Pancasila kita bisa membangun masyarakat yang lebih mengerti akan bahaya ideologi radikalisme ini. (*)