NewsOpini

MENINJAU PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA UNTUk MENGATASI KEKERASAN SEKSUAL

80
×

MENINJAU PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA UNTUk MENGATASI KEKERASAN SEKSUAL

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Oleh: Al- FAtur Rahman Ibrahim

Pancasila sebagai dasar negara dan merupakan sumber dari segala sumber hukum negara, pancasila mengarahkan kehidupan dalam sistem kekeluargaan yang harmonis, dan bahwasanya pancasila menerapkan sisstem keadilan yang kokoh untuk seluruh warga Indonesia. Kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius karena memberikan dampak yang besar terhadap korban, baik secara fisik, piskologis, maupun sosial. Selain itu kasus kekerasan seksual juga dapat meusak citra seseorang anak dan akan menghambat kegiatan belajarnya.

Bahwasanya sejauh ini banyak sekali kasus-kasus yang tersebar di sosial media tentang kekerasan seksual, yang lebih menonjol di telinga kita yaitu kasus vina Cirebon, dan juga banyak sekali isu-isu di luar sana tentang kekerasan seksual yang kita tidak tau. Dan akan tetapi kita sebagi Negara hukum harus menegakan keadilan atas dasar-dasar yang berlandaskan pancasila. Untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Penguatan sistem hukum dan kebijakan yang melindungi korban pelecehan seksual juga merupakan bentuk implementasi Pancasila. Penguatan sistem hukum dan kebijakan yang Sebagai melindungi korban pelecehan seksual juga merupakan bentuk penerapan Pancasila

Bahwasanya kekerasan seksual ialah tindakan yang mencakup pelecehan seksual, pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau pada saat korban tidak menerima permintaan sipelaku, dan melakukan hubungan seksual dengan cara yang tidak wajar atau tidak disukai oleh korban serta mengabaikan kebutuhan seksual korban, akan merusak fitroh seorang korban dan akan memberikan dampak yang besar terhadap korban, baik secara visik, baik secara mental, baik secara piskologis maupun secara sosial. Banyak sekali kasus-kasusus di luar sana tentang kekerasan seksual dan banyak sekali Anak-anak remaja yang menjadi korban dari kekerasan seksual, bahwasanya pancasila sebagai sumber hukum untuk mengatur hak asasi manusia dan mengajarkan kita tentang etika dan perilaku.

BACA JUGA:  Program SJSP Ayam Pedaging Tak Berkelanjutan, Penerima Manfaat di Toili Merugi

Salah satu cara untuk menerapkan pancasila dalam menanggulangi pelecehan seksual adalah degan mengenalkan nilai-nilai yang releven seperti keadilan, persatuan, kesetaraan, dan kemanusiaan kepada seluruh anggota masyarakat dan anak sekolah. Hal ini dapat di lakaukan melalui pendidikan di sekolah dan universitas serta melalui kompanye kesadaran di media sosia. Pendidikan seksual yang mengitergrasikan nilai-nilai pancasila juga dapat membantu mencegah pelecehan seksual dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peretujuan, batasan pribadi, dan pentingnya menghargai hak-hak orang lain. Selain itu pembentukan komuitas yang peduli dan responsiv terhadap pelecehan seksual merupakan langkah implementasi pancasila yang efektif.

Persetujuan dalam konteks aktivitas seksual yang tidak diinginkan merujuk pada situasi di mana seseorang melakukan hubungan seksual secara terpaksa atau dipaksa, atau bahkan meskipun mereka tidak menginginkannya, namun mereka melakukan hubungan seksual itu dengan kesediaan dan mungkin bahkan menganggapnya menyenangkan. Ahli yang mendukung definisi persetujuan yang memerlukan kebebasan memilih akan menggambarkan pengalaman yang dipaksa sebagai non konsensual, dan mereka berpendapat bahwa persetujuan tidak dapat diberikan dalam keadaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa persetujuan harus diberikan tanpa adanya tekanan atau paksaan langsung dari pasangan seksual, meskipun mereka tidak membahas masalah yang lebih luas tentang ketidaksetaraan kekuatan sosial yang dapat memengaruhi komunikasi yang bebas mengenai persetujuan.

Selain itu, orang tua dan guru mampu merancang kegiatan bersama anak untuk memberikan pendekatan secara langsung mengenai pendidikan seksual. Dengan menyusun rencana tersebut, mereka dapat berdiskusi tentang kelanjutan program yang telah disiapkan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan anak. Pelaksanaan psikoedukasi mengenai pendidikan seksual juga penting untuk mencegah kekerasan seksual pada anak. Melibatkan guru dan orang tua siswa dalam proses ini sangatlah penting karena mereka berada di lingkungan terdekat anak dan memiliki akses yang lebih baik untuk menyebarkan informasi yang efektif dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.”

BACA JUGA:  Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Dilantik 7 Februari 2025

Top of Form Bottom of Form

Salah satu prinsip pokok Negara hukum dapat di rumuskan dari beberapa prinsip Negara hukum dalam perlindungan terhadap hak asasi manusia disosialisasikan secara luas dalam rangka mempromosikan penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia sebagai ciri yang penting bagi suatu Negara hukum yang demokratis, Agar bisa mengatasi kekerasan seksual yang bisa terjadi di kalangan remaja dengan adanya hak asasi manusia ini agar tidak bisa terjadi kekerasan seksual dan korbanya bisa terjaga dengan demikian ham merupakan konsepsi ideal yang harus di rumuskan dalam UUD 1945. Tujuan pembentukan Republic Indonesia sebagai Negara hukum dan Negara kebnagsaan dicita-citakan untuk mewujudkan empat istilah konsitusi, yakni kebahagiaan, kesejahteraan dan perdamian agar bisa mengatasi kekerasan seksual.

Oleh karena itu perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia merupakan pilar yang sangat penting bagi setiap Negara yang di sebut sebagai Negara hukum. Jika hak asasi manusia diabaikan atau dilanggar dengan sengaja dan penderitaan yang timbul tidak dapat diatasi secara adil, Negara yang bersangkutan tidak dapat disebut sebagai Negara hukum dalam arti yang sesunguhnya. Dengan adanya Negara hukum ini yang berlandasan pancasila agar tidak bisa terjadi kekerasan seksual, karenakan kekerasan seksual ini berpengaruh besar terhadap korabn misalnya, menganggu kesehatan, mental, pikiran, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, masyarakat dapat bersama-sama mengatasi kekerasan seksual dan membangun masyrakat yang adil, aman, dan sejahtera.

BACA JUGA:  SJS Luwuk Fc dan Abim Fc Kunci Tiket Terakhir ke Perempat Final 

Pelecehan seksual merupakan sebuah bentuk kekerasan yang merugikan hak asasi manusia dan mengancam kesejateraan individu dalam masyarakat, Pancasila sebagai pandangan hidup dapat di terapkan dalam menangulangi pelecehan seksual di sekolah dan di kalangan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dari setiap sila yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusian dan adil yang beradab yaitu nilai kemanusian, persatuan Indonesia, kerakyatan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawarat dan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. Mengingat bahwasanya kasus pelecehan seksual serta dampak negatifnya terhadap korban dan masyarakat, akan tetapi pelaku tidak sewenag-sewenag melakukan pelecehan/kekerasan seksual, akan tetapi Negara kita yaitu Negara hukum yang berlandasan pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan.

Implementasi pancasila dalam menanggulangi pelecehan seksual berarti mendorong kesetaraan gender dan menghentikan segala bentuk diskriminasi yang dapat menyebabkan pelecehan seksual. Prinsip keadilan dalam pancasila mengacu pada perlakuan yang adil dan penegakan hukum yang dapat pelaku pelecehan seksual. Pendekatan berbasis hak asasi manusia dan keadilan bagi korban harus di terapakan dalam proses hukum.prinsip persatuan dalam pancasila mengajarkan pentingnya solidaritas dan saling membantu dalam menangani pelecehan seksual. Penerapan pancasila dalam konteks ini melibatkan kolaborasi lintas sector, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan. Untuk mengatasi pelecehan seksual secara bersama-sama. Prinsip kemanusia dalam pancasila menekankan perlunya menghormati dan melindungi martabat manusia. Penerapan pancasila dalam menanggulangi pelecehan seksual melibatkan pemahaman bahwa setiap individu memiliki hak untuk hidup aman. (*)