BeritaDaerahNews

Duh Miris! Kasus Lelaki Suka Lelaki Atau Gay di Luwuk Meningkat Jadi 47 Persen

655
×

Duh Miris! Kasus Lelaki Suka Lelaki Atau Gay di Luwuk Meningkat Jadi 47 Persen

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id- Duh bikin geleng-geleng kepala, kasus lelaki suka lelaki atau homoseksual yang menjadi salah satu populasi kunci berisiko Penularan HIV/AIDS di Kota Luwuk Kabupaten Banggai meningkat.

Jika sebelumnya di tahun 2022 hanya berada di angka 26 persen, tahun 2023 kemarin justru naik. Peningkatannya pun sangat signifikan yakni menjadi 47 persen.

Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan dan bikin geleng-geleng kepala. Kerja berat pun harus dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) bersama Dinkes Banggai dan tentunya dukungan stakeholder.

“Jumlah kasus lelaki suka lelaki meningkat, kalau tahun 2022 masih 26 persen, tahun kemarin 2023, naik jadi 47 persen,” ungkap Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Rampia Laamiri kepada media ini, Rabu 29 Mei 2024.

Rampia juga mengungkapkan tiga kecamatan dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Kabupaten Banggai. Pertama Kecamatan Luwuk, kedua Luwuk Selatan dan ketiga Kecamatan Toili.

BACA JUGA:  Ayo Ramaikan Berlangsung 4 Hari, Banggai Government Expo 2024 Resmi Dibuka

“Tentunya ini sangat mengkhawatirkan, jumlah kasus lelaki suka lelaki atau homoseksual di tahun 2023 kemarin meningkat. Iya, salah satu pemicu penularan HIV melalui hubungan seksual. Populasi kunci berisiko untuk LSL (lelaki suka lelaki) meningkat,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan sulitnya untuk mendapatkan informasi secara terbuka dari komunitas lelaki suka lelaki itu.

“Agak susah masuk ke mereka. Mereka ini ada yang datang dari luar, asli sini. Inikan komunitasnya sampai luar negeri, ketika ada sasaran mereka saling panggil. Untuk dapat informasi dari mereka sangat susah, beda halnya dengan waria,” kata Rampia, menjelaskan.

Pasangan lelaki suka lelaki atau gay ini sebut Rampia, melakukan hubungan seksual biasanya dengan Oral seks dan Anal Seks. Keduanya tentu sangat berisiko pada penularan HIV AIDS.

TARGET NASIONAL

Jumlah kasus HIV AIDS di Kabupaten Banggai periode 2019-2023 berada di angka 400-an. 

BACA JUGA:  Menang 2-0, King Peace Fc Juara Grup K Mini Soccer Matindok Cup 2024

Ditargetkan secara nasional, tahun 2030 mendatang tidak ada lagi kasus baru. Tidak ada lagi kasus meninggal karena  AIDS dan tidak ada diskriminasi.

“Itu target nasional 2030, tidak ada kasus baru. Orang dengan HIV tidak menularkan. Odhiv (orang dengan HIV) itu kalau sudah minum obat (rutin) tidak menularkan. Kemudian, tidak ada lagi yang meninggal karena infeksi  AIDS dan tidak ada diskriminasi,” bebernya.

Olehnya, KPA Kabupaten Banggai terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya penularan HIV AIDS, dengan gencar melakukan sosialisasi.

Sosialisasi atau penyuluhan HIV AIDS kerap dilakukan KPA bersama Dinkes dan instansi lainnya. Seperti belum lama ini, sosialisasi dilakukan di Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan.

Rampia mengatakan, orang dengan HIV atau ODHIV sangat dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat. Ini dilakukan agar bisa sembuh dari penyakit infeksi  dan tidak menularkan kepada pasangan 

BACA JUGA:  Bungkam RTH 3-2, Mutiara Nambo Lolos ke Semifinal Turnamen Camat LukTar Cup

“Obatnya gratis, karena menjadi tanggungan pemerintah. Prosedurnya, mereka harus patuh minum berobat sesuai anjuran dan kami terus memberikan konseling dan dukungan serta pendampingan agar yang bersangkutan minum obat secara rutin. Kami berharap, tentunya tidak ada lagi kasus baru,” harapnya.

Namun meski ada kasus baru sambung Rampia, diharapkan tidak sampai meninggal karena  AIDS. 

Olehnya, Ia berharap, mulai dari pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan semua pihak terkait bisa terlibat langsung dalam menekan terjadinya penularan dan munculnya kasus baru.

“Kenapa kami (KPA) sosialisasi menyasar ke Ketua Lingkungan, Ketua RT, RW, hingga TP PKK, kader kesehatan, tokoh agama,tokoh masyarakat,tokoh pemuda dan tokoh perempuan Karena di lintas ini, mereka langsung yang bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga kasus-kasus itu bisa diantisipasi,” tandasnya. (*)