Banggaikece.id- Kasus penyakit diare di Kabupaten Banggai mendadak meningkat. Belasan anak dari sejumlah wilayah dikabarkan tengah menjalani perawatan di RSUD Luwuk.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banggai, dr. I Wayan Suartika mengatakan, saat ini ada 21 pasien akibat diare tengah dirawat di RSUD Luwuk.
“Saat ini yang dirawat 21 orang, ada tambahan 9 orang darj kemarin,” ungkap Kadinkes Banggai, dr. I Wayan Suartika kepada banggaikece.id, Selasa 30 Januari 2024.
Dari puluhan pasien yang dirawat intensif di RSUD Luwuk kata Kadis, sebagian besar adalah anak-anak.
“Hanya tiga orang saja yang dewasa. Ini pemicunya salah satu faktor adalah makanan,” jelas Wayan yang pernah menjabat Kepala Dinas P2KBP3A Banggai itu.
Ditanya soal asal pasien, Wayan menerangkan, 21 pasien itu tersebar dari beberapa wilayah.
“Ada dari Luwuk, Huhak, Pagimana, Kilongan, Lumpoknya, Maahas, dan lainnya,” tuturnya.
Olehnya, Kadinkes Banggai mengimbau kepada warga, untuk mencegah terjadinya diare, menjaga kebersihan, khususnya makanan yang dikonsumsi, menjaga higyene dan sanitasi lingkungan.
Tingginya kasus diare sempat mengejutkan di media sosial adanya pesan berantai.
Disebutkan saat ini banyak anak-anak yang berobat karena kasus muntaber di Puskesmas Simpong.
Bahkan disebutkan fasilitas kesehatan yakni RSUD Luwuk sampai kewalahan menangani pasien kasus diare atau muntaber itu.
Kepala Puskesmas Simpong, Cycy Sumiarty membenarkan adanya peningkatan kasus diare.
“Informasi sementara iya saat ini ada peningkatan kasus diare. Utk info RS kwalahan atau tambah bed mgkin bisa ditanyakan lgsg ke RS,” kata Cycy Sumiarty menjawab pertanyaan wartawan via pesan WhatsApp.
Sementara itu, Direktur RSUD Luwuk, dr. Yusran Kasim yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp juga membenarkan hal tersebut.
Untuk menangani kasus diare yang membludak, RSUD Luwuk kata dia, melakukan penambahan tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Ada peningkatan pasien anak akibat diare. Ada penambahan tempat tudur di IGD,” kata Direktur RSUD Luwuk, dr. Yusran Kasim.
Meski mengalami peningkatan, Direktur Yusran mengaku, sejuah pasien telah tertangani. “Semua sudah tertangani,” tuturnya. (*)