Banggaikece.id- Berdasarkan survey kesehatan Indonesia pada tahun 2023 lalu prevalensi kasus stunting di kabupaten Banggai Laut (Balut) sebesar 26,5 persen. Olehnya, diperlukan upaya yang ekstra luar biasa agar bisa menurunkan angka prevalensi tersebut mencapai target nasional yakni 14%.
Untuk tercapainya target tersebut Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, P2KB) Balut melaksanakan kegiatan rapat koordinasi, pelaksanaan evaluasi serta pelaporan kegiatan tim percepatan penurunan angka stunting dengan mitra kerja lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Bobolon Carabela Hotel pada Kamis (19/9/2024) yang dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Balut, Musnin.
Selain Staf Ahli dan Kepala Dinas Kes, P2KB Balut Nurdin Musa sebagai pelaksana kegiatan hadir pula para pimpinan OPD yang tergabung dalam tim percepatan, para Camat dan Kepala desa sasaran lokus.
Saat membacakan sambutan tertulis Bupati, Staf Ahli Musnin mengatakan bahwa kunci pencegahan kasus stunting adalah harus perhatian khusus kepada calon penganting, ibu hamil, menyusui serta balita dan baduta, ini perlu diupayakan secara berkesinambungan dalam memenuhi nilai gizinya.
“Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan intervensi dan kehadiran pemerintah daerah lansung di tengah – tengah masyarakat”, kata Musnin.
“Semoga dengan dilaksanakan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Karna keberhasilan pembangunan diukur bukan dari seberapa besar anggaran yang kita keluarkan, tapi seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat”, kata Musnin.
Sementara itu Kadinkes P2KB Balut Nurdin Musa pada media ini berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini agar semua OPD, para Camat, Kades dan petinggi yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting tahun 2024 dapat sama – sama melaksanakan seluruh rencana kerja yang telah diprogramkan.
“Kalau semua bisa berjalan sesuai dengan rencana saya yakin kita bisa mencapai target yang di berikan secara nasional”, kata Kadis Nurdin Musa. Asw