Banggaikece.id- Sebagai perusahaan swasta gas alam cair Indonesia, PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), konsisten melestarikan Burung Maleo di Tanah Babasalan (Banggai, Balantak, Saluan dan Andio).
Pelestarian Burung Endemik yang hampir punah di Sulawesi ini, terus dilakukan DSLNG sejak tahun 2013 lalu hingga sekarang.
Sudah 127 ekor anakan burung Maleo, yang berhasil dilepasliarkan dari penangkaran ke Suaka Margasatwa Bakiriang, Batui Selatan.
Dalam pelestarian Burung Maleo, DSLNG bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah.
Perusahaan yang beroperasi di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai ini mendirikan Pusat Konservasi Maleo yang bekerjasama dengan BKSDA Sulteng.
Pusat Konservasi Maleo, jadi langkah DSLNG untuk terus konsisten melestarikan Burung endemik yang terancam punah. Kerennya, kehadiran Pusat Konservasi ini, menjadikan konservasi ex-situ Maleo pertama di dunia.
“Luar biasa, upaya-upaya DSLNG dalam melestarikan lingkungan di Tanah Babasalan ini. Terutama dalam menjaga kelestarian Burung Maleo,” kata Ajay, salah satu pengunjung Stand DSLNG di Banggai Government Expo 2024, Jumat pagi 20 September 2024.
Berkunjung di Stand DSLNG, Ajay mengaku mendapatkan banyak pengetahuan tentang DSLNG, hingga program-program corporate social responsibility (CSR) yang telah dilakukan DSLNG.
Pengetahuan itu Ia dapatkan, dari papan-papan informasi yang dipajang DSLNG di stand Banggai Government Expo 2024. Dan tentunya ini menjadi pengalaman berharga, baginya sebagai masyarakat awam untuk menambah ilmu.
Di papan informasi, terpajang bagaimana DSLNG berkomitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan di sekitar area kilang di Banggai, Sulawesi Tengah.
Melalui upaya konservasi bekerjasama dengan BKSDA Sulteng, DSLNG telah berhasil mengembangbiakkan burung maleo generasi filial 1 (F1) dengan cara mengembangbiakkan burung maleo di penangkaran.
Hingga saat ini, DSLNG secara bertahap telah melepasliarkan 127 ekor anakan burung maleo dari penangkaran ke Suaka Margasatwa Bakiriang, Sulawesi Tengah.
Capaian ini, tentunya patut diapresiasi dan bisa menjadi motivasi bagi perusahaan lain yang berinvestasi di Kabupaten Banggai.
Untuk menjaga kelestarian Burung Maleo, DSLNG juga menanam ratusan pohon kemiri yang merupakan makanan utama dari burung Endemik itu.
Atas upaya yang dilakukan, Fasilitas Pusat Konservasi Maleo DSLNG telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNEP) 2013 dan Penghargaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Upaya Konservasi Maleo pada tahun 2021.
PENGUNJUNG
Ikut berpartisipasi dalam ajang Banggai Government Expo 2024, yang dibuka sejak Rabu malam 18 September 2024, DSLNG menjadi salah satu stand yang paling banyak dikunjungi masyarakat.
Bahkan setiap hari, puluhan pengunjung datang ke stand tersebut. Uniknya, selain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang DSLNG dan kerja-kerjanya dalam program CSR, pengunjung juga mendapatkan doorprize.
Ya, doorprize ini sengaja disiapkan DSLNG, bagi warga yang bisa menjawab kuis. Masyarakat begitu antusias berlomba untuk menjawab kuis yang diberikan.
Tidak hanya dari masyarakat biasa, Jumat pagi tadi, mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banggai, Abdullah Ali menyempatkan diri untuk berkunjung ke Stand DSLNG.
Sekkab Abdullah Ali tak luput mengabadikan momen itu dengan berswafoto. (*)