Banggai kece.id – Pejabat Bupati Banggai Kepulauan, Ihsan Basir, SH, L.LM, menghadiri acara Sosialisasi Refleksi Enam Tahun Bencana Likuefaksi Palu – Sigi – Donggala (Pasigala) yang diadakan di Swiss Bell Hotel Palu Kamis 19/9/2024
Acara ini mengusung tema “Tangguh Terhadap Bencana Likuefaksi” dan diselenggarakan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana likuefaksi di Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Sekretaris Kota Palu yang mewakili Wali Kota Palu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Sulawesi Tengah, serta perwakilan dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah
Hadir pula akademisi dari Universitas Tadulako yang memberikan masukan ilmiah terkait fenomena likuefaksi.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menegaskan pentingnya pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap kerentanan likuefaksi, terutama bagi pemerintah dan masyarakat.
“Bencana likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 di Palu, Sigi, dan Donggala harus menjadi refleksi penting bagi bangsa ini. Ancaman likuefaksi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk kota-kota besar yang padat penduduk seperti Banda Aceh, Padang, Yogyakarta, dan Palu, menimbulkan risiko tinggi dan memerlukan tindakan mitigasi yang serius,” ujarnya.
Wafid juga menambahkan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko likuefaksi serta cara menghadapinya. Informasi yang tepat dan strategi mitigasi yang kuat diperlukan untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang, terutama di daerah-daerah yang rawan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan ketangguhan terhadap bencana, khususnya likuefaksi. Peringatan enam tahun bencana Pasigala menjadi momentum penting untuk merefleksikan langkah-langkah mitigasi yang telah dan akan diambil guna melindungi masyarakat dari ancaman bencana serupa.(RS)**




