BeritaDaerahKesehatanNews

Dinkes P2KB Balut Kerahkan Satgas Terpadu untuk Percepatan Penurunan Stunting 

364
×

Dinkes P2KB Balut Kerahkan Satgas Terpadu untuk Percepatan Penurunan Stunting 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id- Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Laut (Balut) melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, P2KB) Balut mulai menggerakan seluruh satgas terpadu dalam rangka penurunan angka stunting tahun 2024, dengan mengadakan rapat evaluasi serta pelaporan kegiatan tim percepatan penurunan angka stunting. 

Untuk  kegiatan kali ini dilaksanakan di kecamatan Banggai yang dipusatkan di BPU desa Lampa pada Rabu (28/8/2024).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepaka Dinas (Kadis) Kes, P2KB Balut, Nurdin Musa. 

BACA JUGA:  Duh! Baru Setahun Dikerjakan, Jalan Dana Inpres di Simpang Raya Sudah Rusak

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar bisa terwujudnya sumber daya manusia  yang sehat, cerdas dan produktif serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Kemudian untuk pencapaian target nasional prevalensi stunting yang diukur pada anak berusia di bawah lima tahun yang harus dicapai sebesar empat belas persen di tahun 2024 ini. 

Pada saat nemberikan sambutan Kadis Kes, P2KB Balut, Nurdin Musa menegaskan khusus Kecamatan Banggai harus tim bekerja lebih ekstra dan terpokus di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Banggai. 

BACA JUGA:  Faperta Untika Luwuk Buka Penerimaan Maba Program Magister Ilmu Pertanian 

“Saya mengatakan ini karena tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Banggai  yakni kelurahan Lompio, Tano Bonunungan dan kelurahan Dodung selain penduduknya padat juga dana penanganan resiko stunting tidak ada yang ada itu hanya di tingkat desa”, tegas Kadis Nurdin Musa. 

Kadis berharap agar tim terpadu lintas sektor penurunan angka stunting untuk bisa bahu membahu mengeroyok dan berkaborasi dalam kegiatan penurunan angka stunting terutama dari Kementrian Agama. 

BACA JUGA:  Datang di Banggai Government Expo, Kalla Toyota Berikan Promo Menarik!

“Karena banyak kasus stunting di Balut ini diidentifikasi dari adanya pernikahan dini, karena belum cukuo umur untuk reproduksi akhirnya bisa menganggu fisik dan mental siibu yang akan berdampak pada anaknya nanti”, beber Nurdin Musa. 

Di akhir sambutannya,.Kadis meminta agar nantinya ada sharing atau tanya jawab untuk bisa melahirkan ide-ide cemerlang dalam kerja penurunan angka stunting. Asw