Banggaikece.id – Dengan menghadirkan dua orang dokter ahli sebagai narasumber, Dinas Kesehatan Penanggulangan Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, P2KB) kabupaten Banggai Laut (Balut) melalui Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejaterah (KB dan KS) mengadakan rapat audit kasus stunting tahap I tahun 2024 untuk empat kecamatan yang berada di kawasan Pulau Banggai, bertempat aula kantor Dinkes, P2KB pada Senin (12/8/2024).
Kegiatan audit kali ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas (Kadis) Kes, P2KB Balut Nurdin Musa.
Dua orang dokter ahli yang diundang sebagai nara sumber itu yakni dokter ahli kandungan, dr. Valintine Dos Santos Sp. OG dan dokter ahli anak dr. Ahmad Ihsan Sp. A.
Saat menyampaikan laporannya, Kepala Bidang (Kabid) KB dan KS Dinkes, P2KB Balut, Alimudin mengatakan bahwa di empat kecamatan yang berada di kawasan pulau Banggai saat dilakukan monitoring oleh satgas stunting itu ada ditemukan beberapa kasus dan ini perlu ditelusuri dan wajib diberikan penanganan khusus secara serius.
“Untuk kasus yang ditemukanz.kecamatan Banggai ada 3 baduta dan 3 ibu nifas KEK, Banggai Utara 1 baduta dan 1 bumil KEK, Banggai Selatan 4 baduta dan 4 bumil KEK serta kecamatan Banggai Tengah 1 baduta dan 1 ibu nipas KEK”, lapor Kabid Alimudin.
Kabid juga melaporkan bahwa untuk monitoring tahap II oleh tim satgas stunting di kecamatan Bokan Kepulauan, Bangkurung dan kecamatan Labobo akan dijadwalkan nanti.
Sementara itu Kadis Kesehatan, P2KB Balut, Nurdin Musa mengatakan bahwa ada beberapa penyebab yang berkontribusi terhadap resiko stunting, di antaranya kondisi kesehatan ibu, usia ibu saat hamil dalam hal ini usia muda atau sudah usia lanjut serta kurangnya asupan gisi ibu hamil dan menyusui.
“Maka dengan adanya kegiatan ini kita semua berharap akan ada tindak lanjudnya dengan cara mengeluarkan rekomendasi tindak lanjut dari hasil identifikasi yang telah di temukan oleh tim”, kata Nurdin Musa.
Maka dari itu, Ia berharap agar semua yang tergabung dalam tim satgas audit kasus stunting untuk dapat memberikan rekom.
“Karna dari rekomendasi yang tepat tim terpadu bisa mengambil kebijakan dan ptogram pencegahan stunting”, tutup Nurdin Musa. Asw