BeritaDaerahNews

Tak Dapat Pendampingan, Penerima Program SJSP di Dimpalon Kintom Ini Gagal Panen

1500
×

Tak Dapat Pendampingan, Penerima Program SJSP di Dimpalon Kintom Ini Gagal Panen

Sebarkan artikel ini
Tak dapat pendampingan, penerima program SJSP di Dimpalon Kintom ini Gagal Panen. FOTO: IST

Banggaikece.id–Program Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP), yang digulirkan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, tahun 2023 di Desa Dimpalon, Kecamatan Kintom, dinilai gagal.

Harapan akan terwujudnya pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan melalui pemanfaatan pekarangan ini pun harus pupus.

Usaha kelompok budidaya ikan lele hanya bisa bertahan selama 6 bulan, sejak didistribusikan 1.250 bibit lele jumbo di wilayah itu.

Sejumlah problem dialami peternak ikan lele. Salah satunya, tidak adanya pendampingan instansi terkait soal implementasi program prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai tersebut.

BACA JUGA:  Tabrakan Hebat Terjadi di Singkoyo Vixion Vs Sonic

Disebutkan, peternak hanya diberi pakan sebanyak 3 sak kecil sejak distribusi bibit ikan lele. 

Setelah itu, tak lagi diintervensi. Alhasil, penerima bantuan hanya memberi pakan seadanya. Seperti nasi dan kangkung.

“Tidak ada pendampingan. Begitu sudah panen, dinas terkait mendatangkan pembeli. itupun dibeli dengan harga rendah Rp20 ribu/Kg, dan dipilih-pilih yang mau dibeli. Mendingan jual di luar harganya bisa Rp30-35 Ribu/Kg,”ungkap penerima bantuan Alkap Lodik, kepada media ini, Kamis (20/6/224).

BACA JUGA:  Tega Cabuli Adik Ipar di Batui Berulang Kali, Pria Ini Dibekuk Polisi

Dari hasil penjualan ke pembeli keliling sambung dia menghasilkan pendapatan Rp250 ribu.

“Selama menerima bantuan ini, penghasilan yang saya dapatkan Rp250 ribu, dari total seribu lebih bibit lele yang dibudidayakan di kolam buatan, menggunakan bahan terpal dan kayu ukuran 3×4 meter. Sisanya mati karena tak terpenuhinya pakan dan vitamin,”ucapnya.

Ia mengaku, telah membongkar kolam tempat budidaya. Bahan-bahan, seperti terpal, kayu dan papan disimpannya.

BACA JUGA:  Thower FC, Bintang Akambars FC, dan MZ A FC Raih Kemenangan di Penyisihan Futsal Open Turnamen Solidarity Cup for Palestina 2025

Tak hanya itu, ia juga menginformasikan, kondisi yang sama dialami rekan-rekan sesama penerima program di desa tersebut.

“Sama kondisinya, ikan mati karena tidak didampingi instansi terkait,”ujarnya.

Pasca menggeluti usaha budidaya lele Program Satu Juta Satu Pekarangan bantuan Pemerintah Daerah, dirinyapun kembali berkebun.

“Saya kembali berkebun. Penghasilan selama 6 bulan budidaya lele cuma dapat Rp.250 ribu,”pungkasnya. (*)