Banggaikece.id- Ratusan warga BTN Bukit Mambual Regency, khususnya umat muslim melaksanakan Sholat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Al Fattah, Rabu 10 April 2024.
Pelaksanaan Sholat Idul Fitri ini dimulai dari Pukul 7.00 WITA hingga selesai. Di mana imam dalam Sholat Idul Fitri, Ustadz Lamane, Khotib Febri Niati dan pengantar sholat Ustadz Fandy Rahmat.
Sebelum dimulai sholat Idul Fitri, Dewan Kemakmuran Masjid Al Fattah yang diwakili Jajad, selaku bendahara menyampaikan laporan tentang penerimaan dan penyaluran zakat fitrah.
Dalam penyampaiannya, zakat fitrah yang diterima kali ini, dalam bentuk uang sebanyak Rp10.816.000 dan beras 85 Kg. Sedekah /infak Rp3.960.000 dan beras 6 Kg, zakat mal Rp100 Ribu serta fidyah Rp300 Ribu.
Zakat fitrah telah disalurkan pada Senin-Selasa (8-9/4/2024) kepada 32 penerima. “Semoga para Muzaki, mendapat keberkahan dan ini menjadi penyuci harta serta jiwa kita,” harapnya.
Sementara itu, Ustadz Febri Niati dalam khutbahnya menekankan agar
Saling memaafkan dan peka terhadap penderitaan orang lain tentunya tidak boleh sampai melupakan kepekaan pada orang yang ada dekat di sekitar.
“Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam ajaran agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus kita hormati serta sayangi selamanya. Kita harus memperlakukan mereka dengan baik karena mereka adalah ‘Keramat’ kita di dunia,” pesannya.
Kemudian, bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, maka panjatkankanlah doa kepada yang kuasa semoga mereka diampuni dosanya, dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.
“Bagi orang tua kita yang masih hidup dalam keadaan sehat dan masih bersama kita, maka jagalah dan kunjungilah mereka. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. la adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga Allah yang abadi,” pesannya.
“Apa kabar la hari ini? Sudahkah kita bersilaturahmi? Sudahkah kita meraih tangannya yang keriput, yang sudah semakin lemah termakan hari?,” sambungnya.
Idul Fitri kata Ustadz, ibarat lembaran awal kertas putih. Tak ada kotoran atau noda yang menempel sehingga senantiasa bersih. Seperti air dari sumber mata air yang mengalir jernih.
“Kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga agar kertas dan air ini tak ternoda. Mari hindari berbuat dosa, baik itu dosa antar sesama terlebih,” pesannya lagi. (*)
