BeritaDaerahNews

Hari Raya Dan Dampak Produk Israel Serta Afiliasinya

72
×

Hari Raya Dan Dampak Produk Israel Serta Afiliasinya

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Oleh: Arpan Kurubit, SE, MM 

(Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Untika Luwuk, Dan Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Tadulako)

Bulan ramdhan merupakan bulan dimana intensitas keimanan umat islam berada pada titik tertinggi, mesjid mesjid diberbagai tempat nampak tidak dapat menampung jumlah jamaah yang membludak untuk datang menunaikan sholat, isyah, tarwih, dan witir secarah berjmaah, bahkan juga sholat lainnya.

Umat islam didunia sebentar lagi akan merayakan hari raya idul fitri, setelah 30 hari melaksanakan ibadah puasa sebagai bentuk kewajiban penghambaan kepada tuhan yang maha esa (Allah SWT). 

Menjelang hari raya Masyarakat muslim selain disibukan dengan aktifitas keagamaan, disibukan juga dengan berbagai kegiatan menyambut datangnya hari kemenangan. 

BACA JUGA:  PT KLS Tegaskan Izin HGU Dalam Proses Pembaharuan Sesuai Arahan Instansi Berwenang 

Sebelum memasuki hari lebaran, rumah-rumah dilakukan perbaikan dengan mengecet, mengganti gorden dengan yang baru, membeli pakaian yang terbaik, dan berbagai kegiatan lainnya untuk menyambut datangnya hari yang fitri. Selain itu di rumah rumah terdapat berbagai makanan, dan minum yang disiapkan untuk menyambut tamu yang datang.

Makanan dan minuman yang disiapkan bagi tamu tentu dijamin kehalalanya, dan juga tidak bertentangan dengan rekomendasi yang telah disampaikan oleh para ulama melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023.

Dalam rekomendasinya tersebut menyebutkan ‘Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme”.

BACA JUGA:  Dinas P3AP2KB Bangkep Gelar Dapur Sehat Atasi Stunting

Walupun dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut tidak menyebutkan secara jelas produk-produk apa saja yang harus dan wajib untuk tidak disajikan dalam menyambut hari raya, namun bagi kaum muslim tentu sudah mendapatkan informasi yang banyak terkait produk produk yang dimaksudkan. 

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber (kabar24, DetikNews, didapatkan bahwa produk makanan dan minum yang dihindari untuk tidak dibeli adalah Coca Cola, Pepsi, Fanta, Starbucks, Mc,Donald’s, dan produk lainnya. 

Seperti diketahui hampir disetiap rumah rumah kaum muslimin pada saat merayakan hari raya disajikan produk dengan berbagai merek khususnya produk minuman seperti Coca Cola, Fanta, dan Sprite. 

BACA JUGA:  Pimpin DPRD, Patwan Kuba Ajak Anggota Tuluskan Niat Wujudkan Balut yang Maju dan Sejahtera 

Produk tersebut adalah produk yang berasal dari negara lain, bukan buatan negara kita, yang secara ekonomi akan memberi keuntungan bagi negara tersebut. 

Untuk itu disarankan bagi umat islam untuk menggunakan berbagai produk makanan dan minuman buatan kita sendiri dalam rangka membantu para pelaku usaha untuk lebih berkembang dan maju dimasa akan datang.

Mari bersama untuk tidak menggunakan produk-produk buatan luar negeri, bukan hanya kepentingan ekonomi semata, akan tetapi lebih dari itu adalah kepentingan umat islam diseluruh dunia, dan di Indonesia pada khususnya. 

Sudah saatnya umat islam bersatu untuk menggunakan produk-produk yang memberi manfaat dan kemaslahatan umat khususnya kaum muslimin. (*)