BeritaKesehatanNews

Puluhan Remaja Jole Antusias Ikuti Penyuluhan HIV AIDS dan Kesehatan Reproduksi

946
×

Puluhan Remaja Jole Antusias Ikuti Penyuluhan HIV AIDS dan Kesehatan Reproduksi

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Berkolaborasi dengan Puskesmas Simpong, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai kembali menggelar penyuluhan mengenai HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Kali ini, KPA Banggai bersama Puskesmas Simpong menyasar Posyandu Remaja di Kelurahan Jole, Kecamatan Luwuk Selatan, Sabtu 22 November 2025. 

Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 30 remaja yang tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian materi.

BACA JUGA:  12 Peserta Asal Banggai Ikuti Ujian Profesi Advokat Serentak PERADI

“Alhamdulillah, kegiatan dihadiri remaja usia 10–18 tahun, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA, kurang lebih 30 orang. Mereka sangat antusias,” ujar Sekretaris KPA Banggai, Hj. Rampia Laamiri.

Ia menyebutkan, penyuluhan di Kelurahan Jole menjadi yang terbanyak pesertanya dibandingkan sejumlah desa yang ada di dalam Kota Luwuk.

“Kerjasama yang baik antara PKM Simpong dan Pemerintah Kelurahan di wilayah Kecamatan Luwuk Selatan membuat seluruh kegiatan Posyandu Remaja berjalan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama para kader,” jelasnya.

BACA JUGA:  Biadab, Seorang Sopir di Luwuk Utara Tega Setubuhi dan Jual Anak Bawah Umur 

Rampia menegaskan, penyuluhan secara masif perlu dilakukan karena kelompok remaja merupakan populasi yang rentan terinfeksi HIV akibat kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap bahaya penyakit tersebut.

Mengutip data Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, ia menyebutkan kasus HIV/AIDS di daerah tersebut masih didominasi kelompok usia produktif.

BACA JUGA:  Persik Kintom & Dynamites FC Amankan Tiket Terakhir ke Semifinal Piala Hari Pahlawan U-17 2025

“Sesuai data Dinas Kesehatan, kasus HIV/AIDS pada usia 20–24 tahun berada di urutan kedua tertinggi, sedangkan urutan pertama berada pada kelompok usia 25–49 tahun,” paparnya.

Ia menambahkan, penyuluhan tidak hanya berfokus pada HIV/AIDS, tetapi juga mencakup edukasi perilaku hidup sehat, kesehatan reproduksi, serta dorongan untuk melakukan tes HIV secara sukarela. (*)