Banggaikece.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) terus memantau progres pelaksanaan proyek hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tahun anggaran 2024.
Hingga akhir Triwulan III atau per 30 September 2025, progres fisik keseluruhan tujuh proyek pengaman pantai dan tanggul banjir di Bangkep telah mencapai rata-rata 33,07 persen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rekonstruksi Pengamanan Pasang Surut BPBD Bangkep, Arba, ST., MT., mengatakan bahwa seluruh proyek tersebut merupakan bagian dari program nasional yang dibiayai melalui hibah BNPB dengan total nilai kontrak sebesar Rp27,35 miliar.
“Tujuh paket pekerjaan ini tersebar di beberapa kecamatan terdampak abrasi dan banjir rob. Kami terus melakukan pemantauan agar progres fisik dan administrasi berjalan sesuai target penyelesaian pada Desember 2025,” jelas Arba, Jumat (24/10/2025).
Berdasarkan laporan progres triwulan III, proyek rekonstruksi bangunan tanggul banjir Desa Tatakalai, Kecamatan Tinangkung Utara yang dikerjakan oleh CV. Wamana Awatara menunjukkan progres tertinggi, yakni 60,22 persen.
Kemudian, rekonstruksi bangunan pengaman pasang surut Desa Bakaling, Kecamatan Bulagi Utara oleh CV. Putra Afiet mencapai 39,83 persen, disusul proyek tanggul banjir Desa Bolubung oleh CV. Karathon Mandiri dengan progres 36,53 persen.
Sementara itu, proyek pengaman pantai di Desa Lalong Kecamatan Tinangkung Utara yang dikerjakan CV. Total Bangun Mandiri telah mencapai 27,65 persen, dan proyek Desa Tombos Kecamatan Peling Tengah oleh CV. Banggai Cemerlang mencatat progres 27,25 persen.
Untuk dua proyek lainnya, yakni Desa Kombutokan Kecamatan Totikum oleh CV. Bhineka Banggai Bersatu mencatat progres 28,94 persen, sedangkan Desa Ponding-Ponding Kecamatan Tinangkung Utara oleh CV. Lamotono Group masih di angka 11,08 persen.
“Beberapa lokasi memang memiliki kondisi geografis dan cuaca yang menjadi tantangan di lapangan. Namun kami tetap menekankan kepada seluruh penyedia jasa agar mempercepat realisasi dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan,” tegas Arba.
Pekerjaan rekonstruksi bangunan pengaman pantai dan tanggul banjir ini diharapkan dapat selesai sebelum akhir Desember 2025, sehingga mampu melindungi wilayah pesisir Banggai Kepulauan dari ancaman abrasi dan bencana pasang surut di masa mendatang. RAM
