BeritaNewsUmum

IKAPPMME Ekadide: Ruang Penggerak Kepemimpinan Mahasiswa Menuju Masa Depan

1478
×

IKAPPMME Ekadide: Ruang Penggerak Kepemimpinan Mahasiswa Menuju Masa Depan

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Nabire, Papua Tengah – Organisasi mahasiswa Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa/I Masyarakat Ekadide (IKAPPMME) Ekadide menjadi ruang penggerak bagi lahirnya generasi muda berintegritas dan berjiwa kepemimpinan. Peran mahasiswa yang berkomitmen dalam proses studi menjadi pondasi penting untuk mencetak pemimpin masa depan yang kompeten dan berdaya saing.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (21/10/2025) di Sekretariat Sementara IKAPPMME se-Kota Studi Nabire, Kalibobo Putaran I.

Demos Gobay, mantan demisioner IKAPPMME se-Kota Nabire periode 2023–2025, resmi mengakhiri masa jabatannya pada 9 Oktober 2025. Setelah itu, ia melanjutkan langkahnya dengan mendaftar sebagai bakal calon badan pengurus Forum FKM-KP se-Kota Studi Nabire pada 10 Oktober 2025.

BACA JUGA:  Nusantara U17 Lolos ke Final Usai Tumbangkan Smantil FC 10-5

Pria asal Kampung Dei, Distrik Wegee Bino, Kabupaten Paniai, Papua Tengah ini, lahir di Odima pada 5 Juli 2004. Saat ini, Demos tercatat sebagai mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Politik, semester lima.

BACA JUGA:  Pemkab Bangkep Tegaskan Komitmen Jaga Akurasi Data Pemilih pada Rapat Pleno PDPB Triwulan IV 2025

Dalam keterangannya, Demos Gobay menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon badan pengurus Forum FKM-KP se-Kota Studi Nabire.

“Saya siap menjadi bagian dari badan pengurus forum ini. Setiap organisasi mahasiswa memiliki karakteristik dan dinamika tersendiri, namun saya berkomitmen membawa kriteria umum yang menjadi dasar calon pengurus — yaitu integritas, tanggung jawab, dan semangat pelayanan,” ujar Gobay.

BACA JUGA:  Tim Tuan Rumah GMC Gori-gori dan Pamsi Sinorang Raih Kemenangan di Penyisihan Grup

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengalaman dalam kepengurusan lokal sebelumnya menjadi modal penting untuk berkontribusi lebih luas.

“Pengalaman di organisasi periode sebelumnya akan menjadi pertimbangan. Terutama untuk posisi ketua, dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan mengambil keputusan secara bijaksana melalui musyawarah,” tutupnya. (*)

Penulis: Jeri P. Degei