BeritaDaerahNews

Modal Bisa Habis, Petani di Bone Bolango Waspadai Risiko Gagal Panen

786
×

Modal Bisa Habis, Petani di Bone Bolango Waspadai Risiko Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id — Gagal panen masih menjadi ancaman bagi para petani. Hamzah Podungge, salah seorang petani, mengungkapkan bahwa keberhasilan pertanian sangat bergantung pada ketekunan dan pemeliharaan lahan yang dilakukan sejak awal hingga masa panen.

“Usaha ini tergantung para petaninya. Kalau petaninya rajin pasti akan berhasil,” ujar Hamzah, Kamis (25/09).

Menurutnya, gagal panen biasanya terjadi akibat lemahnya pemeliharaan, seperti pemupukan yang tidak teratur, penyemprotan hama yang terlambat, serta kurangnya kebersihan lahan. Tanaman yang tidak dirawat secara intensif akan lebih mudah terserang penyakit, terutama menjelang panen.

BACA JUGA:  Bupati Bangkep Buka Sosialisasi Penilaian Mandiri SPIP Terintegrasi 2026 di Kantor BPKP Sulteng

Hamzah mencontohkan pengalaman tahun lalu, di mana tanaman yang awalnya tumbuh baik justru rusak akibat serangan penyakit saat memasuki masa panen. Karena itu, ia menekankan pentingnya pemantauan rutin setiap hari agar risiko gagal panen bisa diminimalisir.

BACA JUGA:  Dihadiri Asisten III, KPU Bangkep Gelar Pleno Rekapitulasi PDPB Triwulan IV Tahun 2025

“Begitu juga dengan gagal panen. Kita harap tidak akan terjadi, karena cuma modal atau pengeluaran kita yang habis dan selama masa pemeliharaan kita juga dianggap gagal,” jelasnya.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

Hamzah menambahkan, bertani bukanlah pekerjaan mudah. Selama empat bulan masa tanam hingga panen, petani banyak mengeluarkan biaya, mulai dari pupuk hingga obat-obatan. Karena itu, kesabaran, ketekunan, dan kesiapan menghadapi kendala menjadi kunci utama agar panen berhasil. AGK