BeritaHukumNewsUmum

LSM GMPK Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Dugaan Keracunan Massal 277 Siswa di Salakan

890
×

LSM GMPK Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Dugaan Keracunan Massal 277 Siswa di Salakan

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Aparat penegak hukum Polres Banggai Kepulauan (Bangkep) didesak untuk mengusut tuntas dugaan kelalaian penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengakibatkan 277 siswa di Kecamatan Tinangkung, Kota Salakan, mengalami keracunan massal.

Desakan tersebut disampaikan oleh Pimpinan LSM Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Bangkep, Adnan Dg. Patappa, pada Kamis (18/9/2025).

Ia menegaskan bahwa kejadian ini sangat memprihatinkan sekaligus mencederai misi besar pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

BACA JUGA:  Tim Tuan Rumah GMC Gori-gori dan Pamsi Sinorang Raih Kemenangan di Penyisihan Grup

“Jangan sampai program baik pemerintah tercoreng hanya karena kelalaian dalam pemilihan dan pengawasan menu makanan. Memberikan makanan sembarangan kepada siswa adalah bentuk pengabaian terhadap masa depan generasi bangsa,” tegasnya.

Adnan, sapaan akrabnya, juga meminta Kapolres Bangkep untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan transparan.

BACA JUGA:  Bencana Sumatra: Bukti Nyata Bahaya Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

“GMPK juga berharap Badan Pangan Nasional lebih serius, teliti, dan bertanggung jawab dalam mengawasi setiap menu yang akan dihidangkan kepada siswa. Kami mendesak BPN melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mitra penyedia makanan. Lakukan pengecekan ke daerah lain, jangan tunggu kejadian serupa terjadi. Ini soal keselamatan dan masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

Diketahui, dalam dua hari terakhir sedikitnya 277 siswa SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK di Kecamatan Tinangkung, ibu kota Salakan, mengalami gejala keracunan massal usai menyantap makanan dari program MBG.

Gejala yang dilaporkan mencakup mual, muntah, diare, pusing, dan gatal-gatal. Sejumlah siswa bahkan harus dilarikan ke RSUD Trikora Salakan dan Puskesmas Tinangkung untuk mendapatkan perawatan medis. (Ram)*