Banggaikece.id – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai sukses menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam Rangka Pengendalian dan Pencegahan HIV/AIDS dalam Keluarga, Rabu (20/8/2025), bertempat di Ruang Rapat Kantor Dinas Perkimtan Banggai, Luwuk.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pengembangan Kawasan Wilayah, Drs. Amin Jumail, yang hadir mewakili Bupati Banggai.
Hadir pula narasumber dari KPA Provinsi Sulawesi Tengah Masudin Rajamangulu, S.St., M.Kes, Ketua TP PKK Banggai Ny. Ir. Hj. Syamsuarni Amirudin, SE., MM, Kadis P2KBP3A Faisal, S.Sos., M.Si, Pj Kadis Kesehatan Hj. Nurmasita Datu Adam, S.Kep., Ns, serta Sekretaris KPA Banggai Hj. Rampia Laamiri, S.Sos., M.MKes.

Dalam sambutannya, Amin Jumail menekankan bahwa peran perempuan, khususnya melalui jaringan TP PKK hingga tingkat dasawisma, sangat strategis dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penularan HIV/AIDS.
“Dengan begitu, keluarga akan menjadi benteng utama dalam pencegahan HIV/AIDS. Peningkatan kapasitas perempuan harus terus dilakukan agar target Three Zero pada tahun 2030 tidak hanya menjadi slogan, tetapi nyata terwujud,” ujarnya.
Target global Three Zero mencakup: nol infeksi HIV baru, nol kematian akibat AIDS, serta nol stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Sementara itu, Ketua TP PKK Banggai, Syamsuarni Amirudin, menegaskan bahwa PKK siap menjadi garda terdepan dalam upaya edukasi pencegahan HIV/AIDS.
“Sebagai organisasi yang dekat dengan keluarga, kita dapat menanamkan nilai-nilai moral dan agama yang akan memperkuat kesadaran masyarakat dalam melawan HIV/AIDS,” kata Syamsuarni.
Sekretaris KPA Banggai, Rampia Laamiri, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah konkret, di antaranya sosialisasi dan penyuluhan yang melibatkan masyarakat, sekolah, dan komunitas.
Data KPA Banggai mencatat, sejak 2019 hingga Desember 2024 terdapat 508 kasus HIV dan 326 kasus AIDS, dengan total 124 kematian. Bahkan dalam tiga tahun terakhir angka kematian terus meningkat, yakni 9 kasus (2022), 10 kasus (2023), dan 13 kasus (2024).
“Kondisi ini menjadi alarm bagi kita semua untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,” tegas Rampia.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar seluruh peserta, khususnya para perempuan, dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat demi tercapainya Banggai bebas HIV/AIDS di masa depan. (*)




