Banggaikece.id – Semangat kemerdekaan seakan menyala lebih awal di SMKN 1 Toili. Dua siswi tangguh, Widayanti dan Fani Puji Lestari, berhasil mencatat sejarah baru bagi sekolah mereka dengan lolos sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Banggai tahun 2025.
Berasal dari kelas XI Jurusan Pemasaran, nama keduanya kini tidak hanya dikenal di lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi kebanggaan Kecamatan Toili. Ini menjadi kali pertama dalam sejarah SMKN 1 Toili, perwakilan siswi berhasil menembus seleksi ketat di tingkat kabupaten.
Keberhasilan ini pun menjadi bukti bahwa kerja keras, semangat juang, dan dedikasi tidak pernah mengkhianati hasil.
“Saya sangat bangga. Ini murni hasil dari kerja keras mereka. Mereka rela mengorbankan waktu bermain, bahkan waktu istirahat demi latihan dan persiapan fisik maupun mental,” ungkap Mey Wahyuningsih, S.Kom., guru pendamping ekstrakurikuler Paskibra di SMKN 1 Toili, Kamis 24 Juli 2025.
Tak hanya Widayanti dan Fani, sembilan siswa lainnya dari SMKN 1 Toili juga lolos menjadi Paskibraka di tingkat kecamatan. Mereka adalah Rexa Ersavin, Muh. Fadil Pakaya, Fahril Saputra, I Komang Andi Yudhistira, Samsol Rizal, Gladys Wulan Indriani, Alya Putri, Lidia Santika, dan Niluh Lidian Tari.
Keberhasilan 11 siswa ini menjadi angin segar sekaligus inspirasi bagi adik-adik kelas mereka yang kini semakin antusias mengikuti ekstrakurikuler Paskibra.
“Semoga ini menjadi awal yang baik. Kami berharap ke depan, akan lebih banyak siswa-siswi SMKN 1 Toili yang mampu tampil di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional sebagai bagian dari Paskibraka,” lanjut Mey penuh harap.
Widayanti dan Fani kini tengah menjalani latihan intensif sebagai persiapan untuk upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Mereka akan mengibarkan sang saka Merah Putih bersama para paskibraka terpilih lainnya dari seluruh Banggai.
Kepada rekan-rekannya, Widayanti dan Fani berpesan agar jangan pernah takut bermimpi. “Percaya pada diri sendiri, disiplin, dan jangan mudah menyerah. Semua bisa, asal mau berusaha,” ujar Fani dengan senyum semangat.
Kisah Widayanti dan Fani menjadi bukti bahwa sekolah vokasi seperti SMKN 1 Toili tidak hanya mencetak tenaga terampil di bidang kejuruan, tetapi juga generasi muda yang siap berkontribusi untuk bangsa.
Mereka bukan sekadar pengibar bendera, tapi simbol harapan, semangat, dan kemajuan pendidikan di daerah. (*)




