BeritaDaerahNews

Yohanes Sitokdana: Menuju Kursi DPRD, Membawa Harapan Baru untuk Pegunungan Bintang

897
×

Yohanes Sitokdana: Menuju Kursi DPRD, Membawa Harapan Baru untuk Pegunungan Bintang

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id —
Dari belantara Pegunungan Bintang yang terjal dan terpencil, lahir seorang pemimpin yang ditempa oleh kerasnya hidup—Yohanes Sitokdana, kini menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang. Kisah hidupnya adalah refleksi dari ketekunan, perjuangan, dan tekad kuat untuk membangun tanah kelahirannya.

Dalam wawancara khusus pada 2 Juni 2025, Yohanes mengenang masa kecilnya yang penuh keterbatasan. Ia tumbuh di tengah kondisi alam yang menantang, di mana perjalanan menuju desa hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama satu hari satu malam dari ibu kota kabupaten.

“Saya masih kecil waktu itu. Bapak membawa saya dan adik dalam noken besar. Kami berjalan menembus hutan belantara. Hidup di gunung ini tidaklah mudah,” kenangnya.

Meski hidup dalam kekurangan, keluarganya tidak menyerah. Yohanes dan saudara-saudaranya menempuh pendidikan di luar daerah, mengejar harapan di tengah berbagai tantangan. Setelah menyelesaikan pendidikan, Yohanes kembali ke kampung halamannya, dengan satu tujuan besar: membawa perubahan.

“Kami yang dulu keluar untuk sekolah, telah ditempa oleh kerasnya hidup. Tapi kami kembali dengan semangat membawa peradaban ke daerah ini,” ujarnya penuh keyakinan.

Sebagai Wakil Ketua DPRD, Yohanes aktif menyuarakan aspirasi masyarakat. Ia percaya, latar belakang hidup yang keras justru membentuk kepemimpinan yang tangguh, peduli, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Ia pun menegaskan peran DPRD dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

“DPRD memiliki fungsi menyerap aspirasi rakyat dan memperjuangkannya dalam penyusunan kebijakan dan anggaran. Kami ingin memastikan pelayanan publik berjalan maksimal untuk semua warga,” tutup Yohanes Sitokdana.

Penulis: Jeri P Degei

BACA JUGA:  Sempat Mustahil Bisa Kuliah, Ringki Sumarni Jadi Lulusan Terbaik Raih IPK 3,95, Begini Kisahnya