Banggaikece.id- Sorong, Papua Barat Daya — Sejumlah mahasiswa asal Wamena dari delapan kabupaten di wilayah Sorong Raya bersama seluruh organisasi kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Cipayung Plus, menggelar aksi solidaritas dan penggalangan donasi untuk korban banjir di Wamena.
“Aksi ini kami lakukan untuk mengetuk hati masyarakat Sorong. Puji Tuhan, respons masyarakat sangat luar biasa,” ujar Daud Hiluka, koordinator lapangan, saat ditemui Jubi di posko kemanusiaan pada Minggu (18/5/2025).
Menurut Daud, aksi yang berlangsung sejak 2 hingga 17 Mei 2025 itu berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp90.500.000 serta sumbangan pakaian layak pakai lebih dari enam karung besar.
“Ini adalah bukti nyata bahwa semangat solidaritas masyarakat Sorong Raya sangat tinggi terhadap sesama,” katanya.
Rencananya, bantuan tersebut akan disalurkan langsung ke lokasi bencana di Wamena, tanpa melalui pihak ketiga, guna memastikan seluruh bantuan benar-benar sampai ke tangan para korban.
“Kami akan mengirimkan dua orang perwakilan—mahasiswa dan senior—untuk mengantar bantuan langsung ke titik bencana. Kami ingin memastikan semua tepat sasaran dan tidak ada yang disalahgunakan,” tegas Hiluka.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat di Wamena hingga kini masih berada dalam kondisi darurat, kehilangan tempat tinggal dan sumber pangan akibat banjir yang menyapu kebun-kebun mereka.
“Situasi mereka belum stabil secara ekonomi. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar pun sangat sulit,” ujarnya.
Daud juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sorong Raya apabila selama aksi penggalangan dana di jalan sempat mengganggu aktivitas warga. Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan ini adalah aksi kemanusiaan yang dilakukan bersama.
Sementara itu, Dominggus Baru dari PMKRI Dominggus Baru turut menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Sorong Raya atas dukungan mereka.
“Tanpa kalian, kami tidak bisa mencapai ini. Bahkan seribu rupiah dari setiap orang menjadi kekuatan besar bagi kami,” ucap Dominggus.
Ketua Gerakan Kemasyarakatan (Germas) dan perwakilan Cipayung Plus Sorong Raya juga mengapresiasi dukungan dan pengawalan dari Polresta Sorong selama kegiatan berlangsung.
Ia sekaligus mengingatkan pemerintah Provinsi Pegunungan untuk lebih serius dalam menangani wilayahnya.
“Musibah ini menunjukkan lemahnya perencanaan dan pengawasan lingkungan. Pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam. Jangan sampai karena kelalaian, rakyat yang menjadi korban,” tegasnya. (*)
