BeritaDaerahKesehatanNews

Kadis P2KBP3A Banggai, Paparkan Pendekatan Terpadu Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

641
×

Kadis P2KBP3A Banggai, Paparkan Pendekatan Terpadu Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai, Faisal Karim, menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan Lembaga Keagamaan Kristen yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai, Seksi Bimas Kristen, belum lama ini di Hotel Grand Soho.

Dalam pemaparannya, Faisal menguraikan sejumlah pendekatan strategis yang dilakukan dinasnya untuk mencegah kekerasan, khususnya pada satuan pendidikan di Kabupaten Banggai.

Sosialisasi dan Edukasi Bahaya Kekerasan Anak

Faisal menjelaskan bahwa salah satu langkah utama yang dilakukan Dinas P2KBP3A adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi ini tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga psikis korban. Kegiatan tersebut juga menyasar kalangan remaja dengan bekerja sama bersama Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya pelaporan tindak kekerasan.

BACA JUGA:  Tim Tuan Rumah GMC Gori-gori dan Pamsi Sinorang Raih Kemenangan di Penyisihan Grup

Layanan Pengaduan dan Kesehatan bagi Korban

Dinas P2KBP3A juga menyediakan layanan pengaduan yang dapat diakses secara online maupun offline, mempermudah masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan anak. Setelah laporan masuk, dinas akan segera melakukan kunjungan ke kediaman korban untuk melakukan asesmen awal. Bila ditemukan gejala trauma atau luka fisik, korban akan dirujuk ke psikolog atau fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Rehabilitasi Sosial dan Bantuan Hukum

Korban yang masih mengalami trauma berat akan dirujuk ke rumah aman (shelter) untuk menjalani proses rehabilitasi sosial yang didampingi oleh psikolog dan pekerja sosial profesional. Selain itu, dinas juga memfasilitasi korban dalam memperoleh bantuan hukum, dengan memberikan pendampingan psikologis selama proses hukum berlangsung.

BACA JUGA:  Imigrasi Banggai Perkuat Layanan Informasi Melalui WHAPI

Pembentukan Forum dan Jaringan Perlindungan Masyarakat

Faisal juga memaparkan upaya sistematis yang dilakukan melalui pembentukan forum dan komunitas sebagai perpanjangan tangan dinas di masyarakat. Di antaranya:

Forum Anak Daerah, sebagai wadah partisipasi anak dalam menyuarakan hak-haknya dan menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan persoalan anak.

Forum Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak (FPKK), yang terdiri dari berbagai instansi dan dipimpin langsung oleh Bupati Banggai, bertujuan untuk memberikan layanan perlindungan secara terpadu.

BACA JUGA:  Pemkab Bangkep Tegaskan Komitmen Jaga Akurasi Data Pemilih pada Rapat Pleno PDPB Triwulan IV 2025

Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), yang berperan dalam membangun kesadaran masyarakat serta mendorong perubahan sikap dan perilaku dalam upaya perlindungan anak di tingkat desa.

“Pendekatan kami tidak hanya berhenti pada penanganan, tapi juga pencegahan dan pemberdayaan. Dengan melibatkan masyarakat, aparat desa, hingga tokoh agama, kami berusaha menciptakan ekosistem perlindungan anak yang menyeluruh,” tegas Faisal di akhir sesi.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta yang terdiri dari tokoh-tokoh agama Kristen, pemuda gereja, dan tokoh masyarakat, yang berharap kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat upaya perlindungan anak di Kabupaten Banggai. (*)