Banggaikece.id– Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai menegaskan komitmennya untuk menekan angka stunting, sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati, Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili.
Kepala Dinas P2KBP3A Banggai, Faisal Karim, menyatakan bahwa upaya percepatan penanganan stunting terus menjadi prioritas utama dalam program kerja dinas yang ia pimpin.
Menurut Faisal Karim, pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melalui pendekatan terintegrasi yang melibatkan berbagai sektor. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan lintas sektor, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan desa, untuk memastikan intervensi yang tepat sasaran,” ujarnya, 15 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa intervensi yang dilakukan tidak hanya fokus pada anak-anak, tetapi juga pada calon pengantin, ibu hamil, hingga keluarga berisiko stunting.
“Kami berusaha memastikan edukasi gizi, akses pelayanan kesehatan, serta pemantauan tumbuh kembang anak berjalan optimal. Selain itu, program pendampingan keluarga berisiko stunting juga terus kami intensifkan,” tambah Faisal.
Dinas P2KBP3A Banggai juga menggalakkan sosialisasi di tingkat masyarakat melalui berbagai kampanye, termasuk pemberdayaan kader di desa-desa untuk memantau dan mendampingi keluarga secara langsung.
Program ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dalam pola asuh, pola makan, serta sanitasi lingkungan, yang menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting.
Faisal Karim menegaskan bahwa komitmen Pemkab Banggai dalam mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting sangat kuat. “Kami bertekad, dengan sinergi yang kuat dan program yang tepat, angka stunting di Kabupaten Banggai dapat terus ditekan secara signifikan setiap tahunnya,” tegasnya.
Dengan berbagai program terarah dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Dinas P2KBP3A optimistis Banggai bisa menjadi salah satu daerah yang berhasil mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. (*)




