BeritaDaerahNews

Isi Acara Radio Talk, Rampia Edukasi Masyarakat Pentingnya Penguatan Psikologis Terhadap ODHA

861
×

Isi Acara Radio Talk, Rampia Edukasi Masyarakat Pentingnya Penguatan Psikologis Terhadap ODHA

Sebarkan artikel ini
Kembali menyapa Sahabat Insania, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri, S.Sos., M.MKes., mengisi acara bertajuk ‘Radioralk’, Rabu, 19 Februari 2025. FOTO: ISTIMEWA

Banggaikece.id – Kembali menyapa Sahabat Insania, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri, S.Sos., M.MKes., mengisi acara bertajuk ‘Radioralk’, Rabu, 19 Februari 2025.

Dalam acara ini, Rampia Laamiri membawakan materi tentang Penguatan Psikologis Terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Ia mengatakan bahwa membuka status diri sebagai ODHA sangat berat, karena persepsi negatif masyarakat terhadap HIV/AIDS masih tinggi.

Stigma sosial menyebabkan ODHA dijauhi dan diperlakukan berbeda oleh masyarakat. Hal ini berakar pada anggapan keliru bahwa HIV/AIDS hanya menginfeksi individu dengan perilaku “kurang bermoral”, seperti pelaku seks bebas atau pecandu narkoba.

Penurunan psikologis pada ODHA kata Rampia, bisa berupa rendahnya rasa percaya diri, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Secara sosial, ODHA cenderung menghadapi pengasingan, penolakan, dan diskriminasi.

Rampia menuturkan, reaksi awal ODHA terhadap status HIV biasanya berupa penolakan (denial), yang bisa berkembang menjadi depresi. Tingkat denial berbeda-beda tergantung pada latar belakang perilaku berisiko. 

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

ODHA yang merasa tidak berisiko, seperti ibu rumah tangga, cenderung mengalami denial lebih berat dan lebih lama dibandingkan mereka yang memiliki riwayat perilaku berisiko.

Aspek yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ODHA (Menurut Lindayani, 2016)

Penurunan sistem kekebalan tubuh, infeksi oportunistik, dan penurunan kemampuan untuk beraktivitas.

Tuntutan perawatan berkelanjutan, pengaturan diet, pembatasan aktivitas, dan monitoring CD4.

Stigma negatif dari masyarakat yang berujung pada isolasi sosial dan pengurangan kesempatan kerja.

Ketakutan terhadap perkembangan penyakit dan penggunaan ART (Antiretroviral Therapy).

Akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.

Keluarga dan masyarakat tekan Rampia, memiliki peran penting dalam penguatan psikologis ODHA dengan memberikan dukungan, penerimaan, dan menghilangkan stigma. 

BACA JUGA:  Sasar Madrasah di Luwuk, KPA Banggai Gencarkan Edukasi HIV/AIDS

“Tanpa stigma dan diskriminasi dari lingkungan sekitar, ODHA dapat lebih kuat menghadapi kondisinya dan mengurangi risiko depresi serta angka kematian akibat tekanan psikologis,” katanya.

Harapan untuk Menekan Angka Kematian ODHA

Dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan masyarakat dapat membantu menekan angka kematian ODHA yang disebabkan oleh tekanan psikologis seperti depresi.

Memberikan Support untuk Tetap Patuh Meminum Antiretroviral (ARV)

1. Obat HIV dan Terapi Antiretroviral (ART):

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV.

ART dapat menekan perkembangbiakan virus HIV hingga tidak terdeteksi.

ART adalah kombinasi beberapa obat antiretroviral yang digunakan untuk memperlambat perkembangan dan penyebaran HIV dalam tubuh.

2. Pentingnya Kepatuhan terhadap Terapi ART:

Kepatuhan dalam menjalani terapi ART adalah kunci keberhasilan pengobatan infeksi HIV.

BACA JUGA:  Derby Kintom Tersaji di Babak Final Turnamen Sepakbola Demokrat Cup 2025

Ketidakpatuhan terhadap terapi ART dapat menyebabkan kegagalan pengobatan.

ART yang berkelanjutan dapat menekan HIV hingga tidak terdeteksi, mengurangi resistensi obat, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko penularan HIV.

3. Resistensi Obat:

Resistensi terhadap obat antiretroviral menjadi tantangan utama dalam pengobatan HIV.

Penanganan resistensi obat membutuhkan optimalisasi kepatuhan pasien, kajian resistensi obat, dan monitoring pengobatan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan:

Stigma sosial dan stigma seksual negatif yang diterima ODHA dapat mempengaruhi kepatuhan terhadap terapi ART.

Efek samping obat antiretroviral menjadi salah satu penyebab ODHA menunda atau berhenti terapi ART, yang berujung pada rendahnya tingkat kepatuhan.

Dengan adanya edukasi dan dukungan yang lebih besar, diharapkan ODHA dapat terus menjalani pengobatan dengan optimal dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. (*)