BeritaDaerahNews

Bantah Disebut Tidak Peduli, Kades Tirtajaya: Saya Rela Timbun Jalan Rusak Pakai Uang Pribadi

1826
×

Bantah Disebut Tidak Peduli, Kades Tirtajaya: Saya Rela Timbun Jalan Rusak Pakai Uang Pribadi

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Disebut tidak peduli dengan kondisi jalan rusak, Kepala Desa Tirtajaya, Kecamatan Toili, Agus Farhan angkat suara.

Kades Agus Farhan membantah, terkait pemberitaan yang menyebutkan tidak peduli dengan kondisi jalan rusak yang ada di desanya.

Ia menyebutkan, sejauh ini tidak ada masyarakat yang datang ke kantor desa atau menemuinya, untuk mengeluhkan kondisi jalan rusak.

“Tidak ada masyarakat yang menyampaikan keluhan itu ke desa. Soal jalan (rusak), justru beliau (awak media) tidak melihat fakta yang ada di lapangan,” ungkap Kades Tirtajaya, Agus Farhan kepada media ini, Rabu malam 12 Februari 2025, via telepon.

BACA JUGA:  Derby Kintom Tersaji di Babak Final Turnamen Sepakbola Demokrat Cup 2025

Kades mengaku, setiap musim penghujan, Ia turun untuk menimbun jalan yang rusak penuh dengan kubangan air. Bahkan ia rela harus memakai uang pribadinya.

“Jalan rusak (yang diberitakan) itu wajar saja bergelombang. Karena ada pengerjaan riol, jadi kendaraan lalu lalang yang menyebabkan jalan bergelombang. Dan itu tidak seberapa rusaknya, hanya berapa meter saja,” klaim Kades Agus Farhan, mengklarifikasi pemberitaan media ini yang dimuat 31 Januari 2025 lalu.

BACA JUGA:  Pemkab Bangkep Tegaskan Komitmen Jaga Akurasi Data Pemilih pada Rapat Pleno PDPB Triwulan IV 2025

Menurut Kades, kondisi jalan rusak itu berada di Dusun I, Desa Tirtajaya. Sangat disayangkan kata dia, jika disebut tidak peduli dengan kondisi jalan rusak.

BACA JUGA:  Dihadiri Asisten III, KPU Bangkep Gelar Pleno Rekapitulasi PDPB Triwulan IV Tahun 2025

“Saya tetap perhatikan (peduli untuk perbaikan) meski tidak harus diberitakan. Kadang saya timbun pakai uang pribadi saya,” tuturnya.

Ditanya soal dana desa untuk perbaikan jalan, Kades mengaku anggarannya terbatas. Tidak cukup untuk membiayai hal tersebut.

“Dana desa terbatas pak, tidak cukup untuk membiayai. Hanya saja kalau prioritas, bisa dimasukan,” tandasnya. (*)