BeritaDaerahNews

Masyarakat Sumber Agung Nuhon Tolak Tambang Masuk Desa

4216
×

Masyarakat Sumber Agung Nuhon Tolak Tambang Masuk Desa

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Masyarakat Desa Sumber Agung, Kecamatan Nuhon, menyatakan penolakan terhadap masuknya aktivitas pertambangan ke wilayah mereka. Warga khawatir keberadaan tambang akan berdampak buruk pada lingkungan dan kehidupan sosial mereka.

Menurut Wahyu Saputra, salah satu kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Luwuk Banggai, pertambangan memiliki dampak serius terhadap lingkungan. 

“Secara umum, pertambangan menyebabkan penurunan produktivitas lahan, peningkatan kepadatan tanah, erosi, sedimentasi, gerakan tanah atau longsor, terganggunya flora dan fauna, serta berdampak pada kesehatan masyarakat dan perubahan iklim mikro,” ungkapnya, Minggu 9 Februari 2025.

BACA JUGA:  Polisi Sita Puluhan Botol Cap Tikus dari Kios Sembako di Tanjungsari

Masyarakat Sumber Agung telah melakukan survei independen dan menemukan beberapa titik pengambilan sampel oleh pihak tambang. 

Selain itu, mereka juga mendapati adanya aktivitas perusahaan yang berlangsung pada malam hari, yang dinilai mencurigakan dan meresahkan warga.

BACA JUGA:  Pemkab Bangkep Tegaskan Komitmen Jaga Akurasi Data Pemilih pada Rapat Pleno PDPB Triwulan IV 2025

“Kami melihat ini sebagai persoalan besar. Aktivitas tambang yang dilakukan secara diam-diam dan tanpa keterbukaan semakin membuat masyarakat resah. Kaum Marhaenis sebagai pejuang keadilan sosial memiliki peran penting dalam mengawal isu ini,” tegas Wahyu Saputra.

Ia juga menambahkan bahwa dampak pertambangan terhadap lingkungan tidak bisa dianggap remeh. 

“Terlalu naif jika kegiatan pertambangan tidak mengubah lingkungan hidup. Yang harus dipertahankan adalah fungsi ekologisnya. Kalau misalnya bukit menjadi rata, selama fungsi ekologisnya tidak rusak, maka di situlah letak permasalahannya,” ujarnya.

BACA JUGA:  Bencana Sumatra: Bukti Nyata Bahaya Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

Masyarakat Sumber Agung berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menanggapi keresahan mereka. 

Mereka menuntut transparansi serta perlindungan terhadap lingkungan dan kehidupan sosial desa agar tidak terdampak negatif oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. (*)