BeritaDaerahNewsPendidikan

Disambut Antusias, KPA Banggai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS di Ponpes Daarul Hikmah 

774
×

Disambut Antusias, KPA Banggai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS di Ponpes Daarul Hikmah 

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Sambangi Ponpes Daarul Hikmah Luwuk dan disambut antusias, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai menggelar Penyuluhan tentang HIV AIDS, Sabtu 11 Januari 2025.

Dalam kegiatan penyuluhan ini dihadiri Kepala Madrasah Aliyah (MA) Daarul Hikmah Luwuk, Ustadz Febriancu Nasulili S.Pd., dengan peserta sosialisasi para santri MA.

Adapun pemateri dalam kegiatan sosialisasi ini, Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri dan Dinas Kesehatan.

Dalam paparan materinya, Rampia Laamiri membeberkan pengetahuan dasar tentang HIV AIDS.

Dijelaskan, saat ini pemahaman masyarakat masih rendah dalam memahami HIV dan AIDS. Stigma dan diskriminasi masih terjadi, menghambat upaya pencegahan dan perawatan. 

Olehnya kata Rampia, perlunya Kolaborasi seluruh komponen masyarakat untuk peduli, aktif, dan konsisten kontribusi nyata. Setiap individu dapat berkontribusi sesuai kemampuan untuk menanggulangi epidemi.

Rampia menuturkan tentang perbedaan HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. 

HIV terdapat dalam cairan tubuh orang yang tertular HIV, yaitu Darah, cairan sperma (air mani) laki-laki dan cairan getah penis, cairan vagina perempuan ASI (Air Susu Ibu) dari ibu yang Hertular HIV.

BACA JUGA:  Thower FC, Bintang Akambars FC, dan MZ A FC Raih Kemenangan di Penyisihan Futsal Open Turnamen Solidarity Cup for Palestina 2025

Sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu kumpulan gejala akibat menurunnya system kekebalan tubuh karena diserang oleh HIV, sehingga mudah terserang penyakit dan menjadi lebih parah dari biasanya. AIDS disebabkan oleh HIV, bukan penyakit keturunan atau kutukan Tuhan.

HIV ini dapat menular melalui hubungan seksual berganti- ganti pasangan tanpa kondom, pemakaian jarum suntik tidak steril, bekas dipakai orang lain secara bergantian atau tercemar darah mengandung HIV.

Kemudian melalui transfusi darah yang tidak melalui proses pemeriksaan terhadap HIV Dari ibu HIV positif kepada bayinya saat hamil, proses melahirkan spontan/normal dan menyusui.

Ditegaskan, HIV ini tidak menular melalui bersentuhan, bersalaman, berpelukan (kontak sosial) Berciuman (melalui air liur), Keringat

Batuk, bersin, Berbagi makanan atau menggunakan peralatan makan bersama, Gigitan nyamuk, Berenang bersama dan Memakai toilet bersama.

Rampia juga menjelaskan tanda orang tertular HIV, tidak ada tanda fisik khusus yang menunjukkan seseorang terinfeksi HIV; penampilan bukanlah jaminan bebas dari virus ini. 

“Siapa pun, tanpa memandang gender, usia, suku, agama, ras, pendidikan, atau pekerjaan, bisa terinfeksi HIV jika memiliki perilaku berisiko. Sebelum berkembang menjadi AIDS (biasanya dalam 5-10 tahun), individu yang terinfeksi HIV bisa tampak sehat, namun mereka tetap dapat menularkan virus tersebut meskipun merasa baik-baik saja,” beber Rampia Laamiri.

BACA JUGA:  Ratusan Tenaga Non-ASN Geruduk Kantor Bupati, DPRD, dan BKPSDM Bangkep Tuntut Keadilan

Lantas bagaimana seseorang bisa mengetahui jika dirinya terkena HIV..Status HIV dapat diketahui melalui Konseling dan Testing HIV secara sukarela (KTS/VCT). Konseling Pre Tes untuk memahami makna dan tujuan tes, menyiapkan mental untuk melakukan tes. Tes darah untuk mengetahui status HIV. 

Adapun upaya untuk mencegah terinfeksi HIV/AIDS, yakni tidak melakukan hubungan seks bebas / berganti pasangan Praktik Seks Aman: Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten (bagi yang sudah menikah).

Kemudian, sterilisasi peralatan medis seperti jarum suntik (untuk transfusi darah) dan tidak menggunakan Narkoba Suntik Tes dan Pengobatan Dini: Penting untuk mendeteksi HIV pada ibu hamil dan memulai pengobatan secepat mungkin.

Melalui sosialisasi ini, Rampia Laamiri berharap, anak-anak remaja ini bisa menjaga pola hidup terhadap resiko penularan HIV juga bisa melakukan hal-hal positif dengan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada keluarga, tetangga dan masyarakat pada umumnya.

BACA JUGA:  Seru! Putra Jagal dan Tanjung Tuwis Bertemu di Babak 8 Besar Danki Cup 2024

“Dengan demikian, tidak ada lagi stigma dan diskiriminasi kepada ODHIV ( Orang dengan HIV),” tandasnya. 

Sementara itu, Kepala MA Ponpes Daarul Hikmah Luwuk, Ustadz Febriancu Nasulili S.Pd., menyambut baik kegiatan sosial yang digelar KPA Kabupaten Banggai.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan gerakan pencegahan yang sangat masif yang dilaksanakan oleh KPA Kabupaten Banggai salah satunya  dengan mendatangi Pondok Pesantren Daarul Hikmah Luwuk untuk mengadakan sosialisasi terkait bahayanya Virus HIV/AIDS,” ucapnya. 

Ia berharap, dengan kegiatan ini para santri dan guru bisa teredukasi dan dapat menjadi informan tentang bahaya HIV/AIDS yang menyasar bukan hanya kalangan tertentu bahkan data terakhir menyebutkan usia remaja grafiknya cukup signifikan terkait dengan penularan ini. 

“Sehingga benarlah apa yang Allah SWT firmankan surat Al-Isra ayat 32 : “وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا”. Artinya, “janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk”. 

Penularan HIV/AIDS dimulai dari sesuatu yang Allah larang,” tandasnya. (*)