BeritaDaerahNews

Prosesi Adat Molabot Tumbe, Tradisi Bersejarah yang Masih Dinantikan Hingga Kini

1185
×

Prosesi Adat Molabot Tumbe, Tradisi Bersejarah yang Masih Dinantikan Hingga Kini

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Tradisi adat kekadutaan Kerajaan Banggai, Molabot Tumbe, yang merupakan prosesi penyambutan telur burung Maleo, hingga kini tetap dinantikan oleh masyarakat sekitar keraton Banggai. Kegiatan adat yang penuh makna ini berlangsung sangat sakral sejak tahun 1600 hingga sekarang.

Di masa lalu, telur burung Maleo diantarkan oleh masyarakat adat Batui menggunakan perahu tradisional (jarangka) dengan dayung dan layar.

Rombongan pengantar bertolak dari pantai Batui, melewati rute bersejarah. Salah satu persinggahan adalah di Desa Pinalong (kini bagian dari Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan). Di sini, mereka melakukan ritual pelemparan batu atau kayu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pantai Tolo, Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut (Balut).

BACA JUGA:  Sempat Mustahil Bisa Kuliah, Ringki Sumarni Jadi Lulusan Terbaik Raih IPK 3,95, Begini Kisahnya 

Di Pantai Tolo, dilakukan prosesi penggantian pembungkus telur. Pembungkus lama akan dihanyutkan ke laut, yang dipercaya menurut kisah para leluhur, akan sampai di Pantai Banggai Lalonggo sebelum rombongan tiba. Hal ini menjadi pertanda bagi masyarakat Banggai untuk bersiap menyambut kedatangan rombongan dengan berbagai ritual sakral.

BACA JUGA:  Resmi Bergulir, Rektor Buka Turnamen Futsal Antar Pelajar FKIP Unismuh Cup 2025

Kini, prosesi adat Molabot Tumbe telah dikemas lebih modern tanpa menghilangkan nilai-nilai adat dan ritual yang telah diwariskan. Berkat inisiatif Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Laut dan dukungan penuh dari Bupati Sofyan Kaepa, tradisi ini selama tiga tahun terakhir dibuat semakin meriah sebagai bagian dari promosi budaya lokal.

BACA JUGA:  Geger! Wanita 55 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Jalan Perkebunan Toili Jaya

Bupati Sofyan Kaepa juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Molabot Tumbe kini telah diakui sebagai salah satu agenda wisata nasional. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Banggai Laut dan memperkuat posisi tradisi ini sebagai warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Prosesi adat ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi leluhur, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mengundang perhatian nasional maupun internasional. (ASW)