Banggaikece.id – Sejalan dengan Visi dan Misi Kabupaten Banggai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG), pada Selasa (5/11/2024).
Kegiatan ini terselenggara di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dibuka secara langsung oleh Kadis P2KB-РЗА Kabupaten Banggai, Faisal Karim, SE., M.Si serta dihadiri oleh seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banggai.
Kabupaten Sleman dipilih sebagai lokasi pelaksanaan bimtek karena prestasinya yang diakui secara nasional sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak tahun 2022, hal tersebut menjadi contoh konkret tentang bagaimana Kabupaten Banggai dalam menyusun kebijakan yang mendukung keterlibatan perempuan dan memastikan akses yang setara di berbagai bidang.
Dalam bimtek ini, hadir narasumber dari Pemerintah Kabupaten Sleman, diantaranya Mahmudah Arfiyati, S.Km, Sabda Rifah, dan Ambar Tri Anggara Putra, SH yang kemudian menjelaskan pentingnya analisis gender dalam melihat kondisi dan situasi nyata di lapangan.
“Analisis gender membantu kita melihat fakta di lapangan sehingga hasil dari analisis ini dapat menjadi langkah awal untuk menentukan strategi yang akan dilakukan, PUG ini harus menjadi mainstreaming di setiap program dan lintas sektor kedepannya,” tegas Ambar.
Dalam upaya memperkuat pengarusutamaan gender, Kadis P2KB-РЗА Kabupaten Banggai menyatakan bahwa Kabupaten Banggai mempunyai program unggulan yang membuka peluang bagi perempuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yaitu Program Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP).
Pada Kelompok Wanita Tani, tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis dan pengetahuan seputar pertanian dan kewirausahaan, tetapi juga difasilitasi dengan berbagai bentuk bantuan yang diperlukan untuk program SJSP dapat berjalan secara berkelanjutan.
Melalui Bimtek PUG, Kadis P2KB-РЗА, Faisal Karim, SE., M.Si berharap agar pemahaman mengenai kesetaraan gender dapat semakin luas di kalangan OPD.
“Kami berharap agar OPD dapat membuka pemikiran bahwa tanggung jawab kesetaraan gender tidak hanya berada di P2KB-РЗА saja, tetapi di semua OPD, sesuai dengan visi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,” ujar penuh harap Faisal.
Harapan tersebut diperkuat juga oleh Narasumber, Ambar yang menekankan pentingnya sinergi antar-OPD dalam mendukung pengarusutamaan gender.
“Dengan hadirnya seluruh OPD di kegiatan ini, diharapkan kita bisa bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengintegrasikan PUG dalam seluruh kebijakan dan program, ini akan mempermudah pencapaian visi dan misi Kabupaten Banggai yang berdaya, berkualitas, dan mengedepankan keadilan serta kesetaraan gender,” tutur Ambar. (*)
