Banggaikece.id— Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banggai resmi membuka Pelatihan Juri Utsawa Dharma Gita Kabupaten Banggai Tahun 2025, pada Sabtu, 22 November 2025 bertempat di Hotel Santika Luwuk.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Banggai yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai, Ir. Moh. Ramli Tongko, S.Sos., ST., M.Si.
Dalam sambutannya, Pemerintah Kabupaten Banggai menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan yang dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga, melestarikan, dan meningkatkan kualitas seni baca serta kidung suci umat Hindu.
“Utsawa Dharma Gita bukan hanya kompetisi, tetapi wahana suci untuk menanamkan nilai-nilai Dharma, etika, dan spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas juri untuk menjamin kompetisi berlangsung profesional, objektif, dan sesuai kaidah sastra Hindu.
Para juri diharapkan memahami aspek teknis penilaian sekaligus menghayati esensi nilai-nilai Weda dalam setiap sloka, palawakya, kidung, dan dharma wacana.
Ada enam arahan penting Bupati Banggai dalam kegiatan ini: Penguatan Moderasi Beragama, Pembinaan Generasi Muda Hindu, Pelestarian Tradisi, Sastra, dan Budaya, Profesionalisme dan Standarisasi Penjurian, Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi dan Penyediaan Ruang dan Dukungan Pemerintah Daerah.
Pada kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan ucapan “Selamat Merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan – hari kemenangan Dharma atas adharma, tanggal 19 dan 29 November 2025.”
Ia berharap umat Hindu semakin meningkatkan peran dalam menjalankan “Dharma Agama dan Dharma Negara” serta terus berjalan seiring pemerintah daerah dalam pembangunan.
Sekretaris LPDG Kabupaten Banggai, I Nyoman Suartawan, S.KM, melaporkan bahwa pelatihan tahun ini diikuti 77 peserta calon juri dari 9 kecamatan.
Ketua LPDG Kabupaten Banggai, I Putu Gumi, S.Sos., MM, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal peningkatan kualitas penyelenggaraan Utsawa Dharma Gita agar mampu melahirkan duta-duta terbaik yang siap berkompetisi hingga tingkat nasional.
Materi pelatihan meliputi standar penjurian, pendalaman sastra Hindu, teknik vokal dan pembacaan, serta etika dan integritas juri.
Narasumber berasal dari LPDG, akademisi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, dan praktisi Dharma Gita berpengalaman tingkat provinsi maupun nasional, yaitu: Prof. Dr. I Made Surada, M.A., Dr. Putu Eka Sura Adnyana, S.Ag., S.S.,M.Ag., M.Hum., I Nyoman Sujaya, S.Ag., MM., Tjokorda Agung Djaja Semara, SE, I Made Wiranadi, S.Pd.H.
Dalam penutup sambutannya, Sekda berharap kegiatan ini menjadi wahana ngayah—semangat mengabdi kepada umat, sastra, dan Dharma.
Ia menekankan bahwa pelatihan tidak hanya berhenti pada teknis, tetapi juga menjadi momentum membangkitkan semangat generasi Hindu Banggai dalam memuliakan Dharma melalui suara-suara suci Weda.
“Melalui pelatihan ini, kita berharap lahir juri-juri profesional, berintegritas, dan mampu menjaga kemurnian Dharma Gita sebagai warisan adiluhung,” tutupnya.
Ketua PHDI Kabupaten Banggai, I Nyoman Sumerta, S.Pd.H, menambahkan bahwa pelatihan akan berlangsung dua hari, 22–23 November 2025, dengan metode kelas, praktik, dan diskusi interaktif. (*)




