BeritaKesehatanNews

Kadis P2KBP3A Banggai Sosialisasikan SSK dan Pojok Kependudukan di SMPN 2 Luwuk

461
×

Kadis P2KBP3A Banggai Sosialisasikan SSK dan Pojok Kependudukan di SMPN 2 Luwuk

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banggai, Faisal Karim, S.Sos., M.Si, melaksanakan sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Pojok Kependudukan di SMPN 2 Luwuk, Selasa 18 November 2025. Kegiatan ini diikuti siswa dan dewan guru.

Dalam pemaparannya, Faisal menjelaskan bahwa SSK merupakan program yang mengintegrasikan isu kependudukan dalam pembelajaran untuk membentuk peserta didik yang sadar penduduk, sehat, dan berperilaku bertanggung jawab.

Program ini juga bertujuan mencegah pernikahan dini, meningkatkan perencanaan masa depan, serta menyiapkan generasi menghadapi bonus demografi.

BACA JUGA:  Kades Tirta Sari Serahkan Sertifikat Elsimil di Hari Bahagia Indriani dan Indrawan

Isu yang disampaikan meliputi pertumbuhan penduduk, bonus demografi, kualitas dan mobilitas penduduk, kesehatan reproduksi remaja, stunting, narkoba, hingga hubungan kependudukan dan lingkungan.

Komponen SSK mencakup integrasi materi dalam kurikulum, penyediaan pojok baca kependudukan, media edukasi, budaya sekolah sehat, serta penguatan peran guru dan siswa sebagai agen perubahan.

BACA JUGA:  12 Peserta Asal Banggai Ikuti Ujian Profesi Advokat Serentak PERADI

Melalui SSK diharapkan sekolah memiliki duta kependudukan, lingkungan belajar yang sehat, serta meningkatnya kesadaran perencanaan masa depan di kalangan pelajar.

Faisal juga memperkenalkan Pojok Kependudukan, yakni ruang literasi data berisi poster, buku BKKBN, infografis, data lokal, dan karya siswa sebagai media kampanye dan edukasi kependudukan.

BACA JUGA:  Biadab, Seorang Sopir di Luwuk Utara Tega Setubuhi dan Jual Anak Bawah Umur 

Ia menegaskan bahwa SSK dan Pojok Kependudukan merupakan gerakan membangun generasi muda yang berencana, sehat, dan siap menghadapi tantangan demografi.

Sebagai tambahan edukasi, turut disampaikan ciri-ciri anak yang kecanduan handphone agar sekolah dan orang tua lebih waspada dalam membentuk perilaku positif pelajar. (*)