Banggaikece.id – Pelaksana proyek fisik pembangunan pengaman pasang surut di Desa Tombos, Kecamatan Peling Tengah, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), CV Banggai Cemerlang terus berupaya mengejar progres pembangunan tanggul pengaman pasang surut di desa tersebut.
Upaya percepatan dilakukan setelah proyek pembangunan tanggul dengan nilai kontrak Rp4.843.337.893 mengalami ketertinggalan progres. Hingga akhir Oktober 2025, pekerjaan baru mencapai 52,35 persen.
Direktur CV Banggai Cemerlang, FaanY Gonero, pada Senin (17/11/2025) mengatakan bahwa pada awal September hingga Oktober 2025, bobot pekerjaan pembangunan tanggul pengaman pasang surut Desa Tombos masih rendah.
Menurut FaanY, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pengambilan dan pengangkutan material pasir yang jaraknya jauh karena harus diambil di Desa Bulubung, Bulagi Utara, serta harga pasir yang cukup tinggi.
Selain itu, kebutuhan material batu juga diambil dari lokasi yang jauh, sementara volume batu yang dibutuhkan untuk pembangunan tanggul mencapai kurang lebih 3.000 kubik.
“Meskipun terkendala oleh material pasir dan batu, kami tetap berupaya dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai pelaksana, pihaknya telah melakukan berbagai langkah percepatan dengan menambah tenaga kerja tukang serta alat campuran molen.
“Awalnya hanya ada 4 unit molen, kami tambah 4 unit lagi sehingga total 8 unit molen digunakan di lokasi pekerjaan. Kami juga menambah alat Daf pengisap air laut untuk memudahkan proses pekerjaan koporan,” jelas Fanny.
Dengan adanya penambahan tenaga kerja, alat molen, serta Daf, pihak CV Banggai Cemerlang optimis progres pekerjaan akan meningkat pada akhir November 2025. Seluruh pekerjaan ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025 sesuai jadwal yang telah ditetapkan. RAM*




