Banggaikece.id- Anggota Legislatif (Aleg) Fraksi Gerindra, Masnawati Muhammad menyoroti tingginya Gini Ratio atau ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Kritikan itu ia lontarkan saat pembahasan Dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2026, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di ruang rapat komisi kantor DPRD setempat, Senin 17 November 2025.
“Dalam dokumen KUA, khususnya pada poin kebijakan Makro Ekonomi Daerah, Gini Ratio masih tinggi. Ini menggambarkan tingginya ketimpangan ekonomi. Pendapatan masyarakat belum merata,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada TAPD agar dapat menjabarkan upaya penanganan ketimpangan pendapatan di daerah ini. Hingga memastikan, problem tersebut dapat teratasi di tahun 2026 mendatang.
“Ini salah satu masalah yang dihadapi. Pemerintah Daerah perlu memberikan gambaran umum secara tajam dan konsisten untuk mengatasi hal ini di tahun 2026,”pinta Masnawati.
Problem ini pun ditanggapi Ketua TAPD Moh.Ramli Tangko. Dikatakan, Pemerintah Daerah saat ini telah mempersiapkan sejumlah program untuk mengatasi ketimpangan pendapatan yang terjadi di masyarakat.
“Ketimpangan yang terjadi akan diintervensi melalui kebijakan program yang telah disiapkan sesuai Visi dan Misi Pemerintah Daerah saat ini,” paparnya.
Sekadar diketahui, data BPS Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2024 menyebutkan, Gini Ratio Kabupaten Banggai berada di urutan ke dua tertinggi se Sulteng setelah kota Palu. Gini Ratio Banggai di posisi 0,316, sementara kota Palu berada di angka 0,337. (*)




